REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran menyebutkan beberapa titik di jalur trans Kalimantan poros selatan perlu dibangun jembatan layang untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Pembangunan jalan layang dimulai dari Bukit Rawi yang menghubungkan Palangkaraya dengan tujuh kabupaten di Kalteng dan Provinsi Kalimantan Barat.
"Panjang jalan layang yang perlu dibangun itu sekitar lima kilometer dengan dana berkisar Rp 300 miliar. Itu harus dilakukan jika tidak ingin banjir terjadi lagi di jalan trans Kalimantan poros selatan ini," ujar Diran saat memantau banjir di Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (20/2).
Mantan Bupati Barito Selatan itu mengakui banjir di sekitar Bukit Rawi terjadi setiap tahun dan sangat merugikan pemerintah. Sebab, jalan trans Kalimantan tersebut selalu diperbaiki pasca banjir.
Diran mengatakan apabila pasca banjir ini Pemerintah Provinsi melakukan penanganan dengan memperbaiki atau meninggikan badan jalan, sifatnya hanya sementara karena belum dapat dipastikan bencana tersebut tidak akan terulang kembali.
"Kami akan menyampaikan ke DPRD Kalteng jalan di Bukit Rawi perlu dibangun jalan layang. Apabila di setujui, kami juga akan meminta bantuan pemerintah pusat terkait rencana tersebut," katanya.
Dia mengatakan pembangunan jalan trans Kalimantan poros selatan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sehingga permintaan bantuan kepada pemerintah pusat sangat relevan. Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalteng itu menegaskan pembangunan jalan layang baru usulan dan tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Ssemoga pada 2016 bisa dilaksanakan. Ingat ya, ini usulan bukan janji. Kami masih berupaya," kata Diran.