Senin 01 Nov 2021 10:05 WIB

Aramco Bukukan Laba Rp 434,72 Triliun pada Kuartal III 2021

Perolehan laba didorong oleh lonjakan harga minyak dan pemulihan ekonomi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Kilang minyak Aramco.
Foto: google.com
Kilang minyak Aramco.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perusahaan minyak terbesar dunia, Saudi Aramco, membukukan laba bersih sebesar 30,4 miliar dolar AS atau setara Rp 434,72 triliun pada kuartal ketiga 2021. Perolehan laba bersih ini didukung oleh lonjakan harga minyak serta pemulihan permintaan seiring meredanya pandemi Covid-19.

Perusahaan mengatakan laba bersihnya meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 11,8 miliar dolar AS. Pada tahun lalu, laba perusahaan anjlok secara dramatis karena pembatasan aktivitas global menghantam harga minyak. 

Baca Juga

CEO Aramco Amin Nasser menyebut hasil kinerja perseroan sepanjang kuartal tiga tahun ini sangat luar biasa. "Ini berkat peningkatan aktivitas ekonomi di pasar-pasar utama dan menguatnya permintaan energi, bahkan ketika kemacetan rantai pasokan mengancam pemulihan ekonomi global," kata Nasser, dikutip AP, Ahad (31/10). 

Pendapatan perseroan juga meningkat 158 persen setelah dilonggarkannya pembatasan aktivitas global serta percepatan vaksinasi Covid-19. Di sisi lain, pengetatan pasokan telah mendorong harga minyak mentah naik tajam. 

Konsumen dan perusahaan menggunakan lebih banyak bensin dan bahan bakar pesawat karena pemerintah melonggarkan pembatasan. Hal ini pun menyebabkan terjadinya reli penguatan harga di pasar energi. “Kami optimistis bahwa permintaan energi akan tetap sehat di masa mendatang,” kata Nasser.

Kenaikan harga minyak mentah terjadi setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, OPEC Plus, sepakat untuk melakukan pengurangan produksi. Harga patokan internasional minyak mentah Brent diperdagangkan di lebih dari 83,50 dolar AS per barel pada Ahad kemarin.

Ketika konsumsi meningkat, kelompok tersebut secara bertahap mulai menambahkan barel kembali ke pasar, dengan rencana untuk memompa 400 ribu barel lebih banyak per hari setiap bulan hingga Desember. Batas produksi Arab Saudi ditingkatkan dari 11 juta barel menjadi 11,5 juta tahun depan.

Pendapatan kuartal ketiga dari raksasa minyak itu menunjukkan peningkatan besar dari kuartal yang sama sebelum pandemi pada 2019, yang menghasilkan 21,3 miliar dolar AS. Kinerja positif ini pun membuat saham Aramco menguat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement