Selasa 02 Nov 2021 12:35 WIB

Wapres: Banyak Negara Sudah Melandai Kemudian Naik Kembali

Menanggulangi Covid-19 itu bukan hanya soal kesehatan, tapi soal agama.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan, seluruh pihak untuk tetap waspada terhadap potensi penularan Covid-19. Meskipun, kondisi kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai, tapi upaya pengendalian Covid-19 harus tetap dipertahankan.

"Alhamdulillah sekarang sudah melandai tetapi kita tidak boleh berpuas diri, tetap waspada, karena banyak di negara-negara lain yang tadinya sudah melandai terus kemudian naik kembali," ujar Wapres saat memberi sambutan di acara Dies Natalis ke-7 sekaligus peresmian Gedung Kampus 2 UNU Kalimantan Timur yang disiarkan secara daring, Selasa (2/11).

Wapres mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 beberapa negara di Eropa yang sempat melandai, mencapai 20-40 persen. Sementara, Indonesia, saat ini, termasuk negara yang masuk kategori kuning atau mendekati hijau.

Karena itu, Kiai Ma'ruf berharap, capaian ini terus dipertahankan agar situasi Covid-19 tidak melonjak kembali, dan terus membaik.

"Kita alhamdulillah termasuk yang terbaik yang di dunia dianggap sebagai sudah kuning, sudah hampir hijau, banyak yang masih merah, masih oranye, ini berkat kerja sama upaya sungguh-sungguh kita semua tapi kita (harus) tetap waspada," kata Kiai Ma'ruf.

Wapres juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemerintah, tokoh masyarakat, dan masyarakat di daerah yang juga turut mengendalikan kasus Covid-19. Wapres mengingatkan, menanggulangi Covid-19 itu bukan hanya soal kesehatan tetapi soal agama.

"Karena itu penanggulangan Covid itu sesuai dengan syariah untuk menjaga diri dari bahayanya, jadi bukan sekadar program pemerintah tapi itu kewajiban agama," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement