REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Rekonsiliasi Masyarakat Indonesia (Sekjen Rekat) Indonesia, Heikal Safar menyampaikan, dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang masuk usia pensiun pada 8 November 2021.
Menurut Heikal, Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu dan Ketua Umum Rekat Indonesia Eka Gumilar mendukung sepenuhnya Jenderal Andika menjadi Panglima TNI ke-21. Dia pun mengajak seluruh rakyat Indonesia mendukung Andika sebagai Panglima TNI hingga masa pensiun pada Desember 2022.
Baca: Pratikno dan Lika-liku Andika Menjadi Panglima TNI
"Kami keluarga besar Rekat Indonesia berharap Jenderal TNI Andika Perkasa tentunya segera dilantik menjadi Panglima TNI oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/11).
Heikal menyebut, sosok Andika adalah cucu ideologis Jenderal Besar Soedirman yang dikenal sebagai Panglima TNI pemersatu bangsa yang memiliki karakter ramah, humanis, dan bersahaja. Dia mengeklaim, ketegasan dan keberanian Andika dalam bertindak tak perlu diragukan lagi demi menjaga muruah institusi TNI.
"Kami Rekat Indonesia menyebut bahwa artinya Jendera TNI Andika Perkasa memang sangat layak menjadi sosok yang paripurna untuk menjadi Panglima TNI," kata Heikal.
Baca: Skenario Dudung KSAD, Andika Panglima TNI
Dia melanjutkan, Andika juga memiliki pengalaman sebagai jenderal lapangan dan tempur di jajaran Kopassus pada 1995 hingga 1998. Di sisi lain, menantu mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono tersebut juga memiliki kemampuan akademik yang sangat baik, dengan meraih gelar Ph.D di Amerika Serikat (AS).
Dengan segala kemampuan itu, kata Heikal, sesuai dengan perintah dan petunjuk Presiden Jokowi maka Andika harus memperkuat militer dan menjaga pertahanan RI agar menjadi yang terkuat di masa yang akan datang.