REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Gabungan beberapa komunitas lingkungan di Jambimelakukan kampanye damai dengan menandatangani petisi 'Selamatkan Hutan Sumatra' pada acara memeringati Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN). Aksi mereka ini langsung banyak ditandatangani warga Kota Jambi.
"Dampak yang ingin kita capai terutama adanya kepedulian dari banyak orang, khususnya generasi muda. Bagaimana mereka lebih sadar terhadap upaya upaya penyelamatan, sebagai habitat flora dan fauna yang ada untuk menunjang kehidupan manusia untuk ketahanan pangan dan juga kesehatan," kata Koordinator Komunitas Wartawan Peduli Lingkungan (Kawan Lingkungan), Elviza Diana, di Jambi, Ahad (7/11).
Tanda tangan petisi dilaksanakan di dekat air mancur depan kantor Gubernur. Penandatanganan diawali oleh beberapa komunitas seperti, Komunitas Wartawan Peduli Lingkungan (Kawan Lingkungan), EH Jambi, SLB Sri Soedewi, Pers Biru Merdeka, Kampung Dongeng Seloko Jambi, WWF Indonesia dan Hutan Harapan serta relawan dari Universitas Muhammadiyah Jambi. Elviza mengatakan, petisi ini nantinya akan disampaikan untuk Gubernur Jambi. "Kita berharap Gubernur Jambi akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap lingkungan," katanya.
Ketua Pelaksana kegiatan gabungan komunitas Selamatkan Hutan Sumatra, Akbar Kurniawan, mengatakan, generasi muda menjadi ujung tombak agar kesadaran terhadap dukungan upaya penyelamatan hutan. Acara tersebut dilaksanakan di Bundaran Air Mancur Kantor Gubernur Provinsi Jambi, di Telanaipura Kota Jambi.
Ada beberapa rangkaian kegiatan memperingati (HCPSN) seperti lomba mewarnai, face painting, petisi Selamatkan Hutan Sumatera, dan kampanye damai. Lomba mewarnai yang diikuti oleh 30 peserta siswa Sekolah Dasar (SD) dari mulai kelas satu hingga kelas tiga, dengan mewarnai satwa-satwa yang dilindungi.
Setelah lomba mewarnai dilanjutkan penampilan dongeng mengenai puspa dan satwa yang disampaikan oleh Kampung Dongeng Seloko Jambi. Face painting juga dilakukan oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedewi, yang berpartisipasi menggambar puspa dan satwa, di wajah para relawan dan pengunjung.