Rabu 10 Nov 2021 06:39 WIB

Indonesia Siap Jadi Basis Produksi Vespa

Potensi industri sepeda motor nasional saat ini berjumlah 26 perusahaan.

Vespa (ilustrasi)
Foto: www.motorplus.otomotifnet.com
Vespa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Iit Septyaningsih

Sesuai program prioritas di peta jalan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan sektor otomotif, termasuk industri sepeda motor. Apalagi, Indonesia merupakan pangsa pasar sepeda motor terbesar di ASEAN dengan penjualan pada 2020 sebanyak 3,66 juta unit dan market share sebesar 38 persen.

Baca Juga

“Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sehingga potensi industri otomotif untuk mengisi pasar kendaraan bermotor masih sangat besar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Groundbreaking Pembangunan Fasilitas Produksi PT Piaggio Indonesia di Cikarang, Selasa (9/11).

Menurut Menperin, ekspansi yang dilakukan oleh PT Piaggio Indonesia menjadi lompatan jauh dari perusahaan pemegang merek sepeda motor ikonik Italia tersebut. Selain itu, upaya ini juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri otomotif nasional, terutama dari sisi peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pemberdayaan industri komponen lokal.

“Perlu diingat, ini merupakan tahap awal. Artinya ke depannya akan lebih banyak lagi aktivitas, partisipasi, maupun investasi dari teman-teman Italia, khususnya PT. Piaggio Indonesia,” jelas Menperin.

Kemenperin memberikan apresiasi terhadap pembangunan fasilitas produksi PTnPiaggio Indonesia seluas enam hektare dengan kapasitas sebanyak 10.000 unit per tahun, yang produksi pertamanya akan dimulai pada kuartal IV tahun 2022. Diharapkan, fasilitas baru ini dapat memperkuat brand image Piaggio di Indonesia sekaligus menciptakan nilai tambah industri dalam negeri yang pada akhirnya dapat mengakselerasi pemulihan industri otomotif nasional di tengah pandemi Covid-19.

“Sepeda motor yang dirakit di pabrik ini dijadwalkan bisa meluncur pada akhir 2022,” ujar Menperin. 

Ia menambahkan, pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat, bonus demografi, penetrasi kendaraan listrik dan digital era, serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan, akan menjadi katalisator perubahan ekosistem industri sepeda motor menuju ke arah hemat energi dan ramah lingkungan yang sesuai tren global.

Menperin menyatakan, pemerintah akan terus mengawal investasi PT Piaggio Indonesia untuk mewujudkan keuntungan (win-win) baik untuk perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat Indonesia. Maka Menperin berpesan agar PT Piaggio Indonesia dapat melibatkan sebanyak-banyaknya industri komponen skala kecil dan menengah untuk menjadi bagian dari rantai pasoknya.

“Tidak lupa kami juga mendorong agar PT Piaggio dapat melakukan pengembangan teknologi elektrifikasi sepeda motor serta menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor sepeda motor ikonik Italia dari Indonesia ke dunia,” kata dia. Menperin optimistis terhadap pengembangan bisnis yang dijalankan PT Piaggio Indonesia melalui perakitan Vespa Made in Indonesia, bisa menjadi salah satu produk unggulan kebanggaan Indonesia. 

Senada dengan Menperin, Managing Director & Country CEO PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega menyampaikan, terwujudnya investasi ini sebagai bentuk komitmen Piaggio untuk pasar Indonesia. "Sekarang kami memutuskan untuk memulai babak baru dan menegaskan komitmen tulus kami kepada Indonesiatidak lepas dari dukungan Pemerintah Indonesia. 

Lebih lanjut Marco mengatakan pembangunan ini dapat meneguhkan eksistensi perusahaan dan berdampak terhadap perekonomian, seperti membuka lapangan kerja, serta meneguhkan hubungan antara Indonesia dengan Italia. Ia juga mengatakan bahwa penggemar Vespa di Indonesia begitu besar, bahkan mengisi posisi kedua secara global setelah Italia dimana kendaraan itu berasal.

"Melalui sejarah panjang di Indonesia, saya yakin para penggemar Vespa di Indonesia dan mengisi posisi kedua setelah Italia. Ini fakta sederhana, tapi menegaskan bahwa Italia dan Indonesia memiliki kegemaran yang sama," kata dia.

Kemenperin mengemukakan, pada kuartal III 2021, pertumbuhan sektor industri alat angkutan menunjukkan angka yang sangat memuaskan, yaitu mencapai 27,84 persen. Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua kuartal berturut-turut.

“Bahkan, untuk data penjualan sepeda motor, pada kuartal III-2021, tercatat sebanyak 1,52 juta kendaraan terjual atau naik sebesar 30 persen dibanding triwulan III-2020. Kenaikan yang sangat besar ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the right track,” ungkapnya.

Di samping itu, Menperin menyebutkan potensi industri sepeda motor nasional saat ini berjumlah 26 perusahaan industri dengan total nilai investasi mencapai Rp 10,05 triliun bagi kapasitas produksi secara keseluruhan sebesar 9,53 juta unit per tahun. Sekaligus lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.

Terlebih, imbuh Agus, Indonesia memiliki target mencapai posisi tujuh besar ekonomi dunia pada 2030. Artinya, dengan posisi tersebut, daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor akan semakin meningkat.

“Sepeda motor produksi dalam negeri saat ini telah mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa Barat dan Amerika Latin,” sebutnya. 

Kinerja ekspor produk sepeda motor roda dua dan tiga pada periode Januari-September 2021 tercatat sebanyak 626 ribu unit dengan devisa yang dihasilkan mencapai Rp 14,5 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement