Rabu 10 Nov 2021 10:04 WIB

Olah Kulit Singkong Jadi Produk Bernilai Ekonomis

Mahasiswa Universitas BSI berupaya mengurangi limbah pabrik olahan keripik singkong

Red: Gita Amanda
Mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas BSI kampus Sukabumi, menggaet ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di desa Girijaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi, dalam mengolah limbah kulit singkong menjadi produk makanan yang memiliki nilai ekonomis.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas BSI kampus Sukabumi, menggaet ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di desa Girijaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi, dalam mengolah limbah kulit singkong menjadi produk makanan yang memiliki nilai ekonomis.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABAMI -- Dalam mendukung pengembangan ekonomi desa, menghadirkan inovasi dengan memanfaatkan limbah yang tidak terpakai menjadi lebih berguna. Mahasiswa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas BSI kampus Sukabumi, menggaet ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di desa Girijaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi, dalam mengolah limbah kulit singkong menjadi produk makanan yang memiliki nilai ekonomis.

Melalui hibah dari Kemendikbudristek, yakni program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa atau lebih dikenal dengan PHP2D, mereka berupaya mengurangi limbah pabrik olahan keripik singkong di desa Girijaya menjadi camilan yang bergizi serta sebagai penghasilan tambahan bagi ibu-ibu PKK di desa Girijaya.

Baca Juga

Kegiatan yang dilakukan sejak September sampai nanti bulan Desember 2021 ini, berisi rangkaian sosialisasi program PHP2D. Sampai pelatihan pengolahan kulit singkong menjadi produk makanan yang menjadi ciri khas dari desa Girijaya.

Ketua tim PHP2D Universitas BSI kampus Sukabumi, Tanzilal Ahmad Hartalaksana mengungkapkan, program ini akan terus dilakukan demi mendukung ekonomi desa dan warga Girijaya. “Berbagai hal telah dilakukan mulai dari kerja sama dengan Puskesmas setempat dan pengurusan izin usaha ke dinas perdagangan, koperasi dan UMKM kabupaten Sukabumi dalam pengurusan izin usaha,” jelas Tanzilal, Selasa, (9/11).

Ia mengatakan, program ini kedepannya akan terus dilakukan sebagai program berkelanjutan dalam usaha pengembangan ekonomi masyarakat di sana.

Ade Kamilah, salah satu ibu-ibu PKK di desa Girijaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi berharap, semoga dengan adanya kerja sama antara mahasiswa Universitas BSI dan PKK Desa Girijaya bisa berlanjut.

Hal yang sama disampaikan oleh Ai Nurlaila Syam, yang ikut tergabung di PKK Desa Girijaya, Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Ia berharap, semoga program pelatihan pengolahan kulit singkong dari mahasiswa Universitas BSI bisa lebih maju lagi.

“Semoga tidak hanya berhenti sampai program PHP2D selesai. Namun terus berlanjut dan bisa memberikan dampak yang baik bagi desa Girijaya,” tandas Ai, Selasa, (9/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement