REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut masih belum memenuhi target untuk bisa menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Berdasarkan data per 8 November, cakupan vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Garut baru mencapai 48,8 persen atau 964.754 orang dari target 1.977.713 orang.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Leli Yuliani mengatakan, pihaknya masih optimistis cakupan vaksinasi secara keseluruhan dapat mencapai 50 persen pada pekan ini. Namun, untuk vaksinasi warga lanjut usia (lansia) masih sulit untuk mencapai target minimal 40 persen.
"Salah satu alasannya lansia itu kan banyak yang komplikasi. Jadinya itu menyebabkan (vaksinasi) tertunda. Padahal petugas di lapangan juga sudah door to door," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (10/11).
Ia menyebutkan, cakupan vaksinasi dosis pertama terhadap warga lansia masih berada di angka 33 persen. Sementara untuk bisa menerapkan PPKM Level 2, cakupan vaksinasi kepada warga lansia harus berada di angka 40 persen.
Karena itu, Leli masih belum yakin Kabupaten Garut dapat menerapkan PPKM Level 2 pada pekan depan. "Soalnya untuk lansia masih sulit untuk mencangkup 40 persen," ujar dia.
Selain itu, kondisi di lapangan yang saat ini mulai memasuki musim hujan disebut sebagai salah satu kendala percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Sebab, saat turun hujan, masyarakat akan cenderung berdiam diri di rumah, alih-alih mendatangi lokasi vaksinasi.
Saat ini, Kabupaten Garut masih harus menerapkan PPKM Level 3 hingga 15 November 2021. Alasan utama Kabupaten Garut masih menerapkan PPKM Level 2 adalah karena cakupan vaksinasi belum memenuhi target.