Selasa 16 Nov 2021 00:50 WIB

Rumah Warga di Cimanggu Diserang Ratusan Ulat Bulu

Ulat-ulat tersebut berasal dari sebuah pohon mangga yang berada di sekitar permukiman

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menyemprotkan insektisida untuk mencegah penyebaran ulat bulu.
Foto: Antara
Petugas menyemprotkan insektisida untuk mencegah penyebaran ulat bulu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Empat rumah warga di Kampung Cimanggu Wates, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor diserbu oleh ratusan ulat bulu pada Senin (15/11) siang. Keberadaan ulat bulu yang mulai memasuki rumah itu lantas mengganggu kenyamanan para penghuni rumah.

Komandan Regu 1 pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Bambang Sarawidyanto, menjelaskan ulat-ulat tersebut berasal dari sebuah pohon mangga yang berada di sekitar rumah-rumah tersebut. “Jadi ulatnya cukup banyak, ada sekitar empat rumah dimasukin ulat di bagian dinding dan langit-langit rumah. Mungkin habitatnya juga bisa, tapi memang di pohon mangga pusatnya,” kata Bambang kepada wartawan, Senin (15/11).

Baca Juga

Bambang menuturkan, pihaknya mendapat laporan dari warga sekitar puku 12.15 WIB. Setelah diperiksa, ulat-ulat tersebut telah memasuki rumah warga dan titik-titik di sekitar rumah. Dari situ, petugas juga menemukan asal ulat rupanya berasal dari pohon mangga.

Untuk menangani ratusan ulat tersebut, BPBD melakukan penyemprotan insektisid agar penyebaran ulat tidak meluas. “Dan dari warga meminta untuk memangkas pohon mangga itu,” kata Bambang.

Salah seorang warga yang terdampak, Dian, mengaku rumahnya telah diserang oleh ratusan ulat sejak sepekan lalu. Sehingga dia berencana untuk memangkas pohon mangga yang menjadi sumber timbulnya ulat. Apalagi, pohon tersebut dinilai sudah tidak berbuah lagi.

Melihat ulat sebanyak itu di sekitar rumah, Dian mengaku kaget lantaran hal ini baru pertama kali terjadi. Ditambah lagi, di sekitar permukiman padat ini banyak anak-anak yang kerap bermain di luar rumah sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas warga setempat.

“Jadi awalnya banyak saja ulat masuk ke rumah, pada turun. Tapi setahu saya jarang terjadi, baru pertama kali ini ada pohon mangga ulatnya sebanyak ini. Mungkin karena peralihan musim,” tuturnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement