Rabu 17 Nov 2021 00:05 WIB

Stres dan Kecemasan, Pakar Sebut Ini Dua Hal Berbeda

Stres dan kecemasan sering dianggap dua hal yang sama.

Stres dan kecemasan sering dianggap dua hal yang sama.
Foto: Pixabay
Stres dan kecemasan sering dianggap dua hal yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres dan kecemasan (anxiety) sering dianggap sebagai hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan meski sama-sama berdampak pada fisik dan mental. Para ahli mengatakan bahwa stres sebagian besar berasal dari faktor eksternal, sedangkan kecemasan lebih internal.

Psikolog klinis India dan pendiri Talk To Me, Narendra Kinger mengatakan, meskipun seseorang dapat memicu timbulnya stres dari dalam diri sendiri melalui self-talk negatif, sikap pesimis, atau kebutuhan untuk perfeksionisme. Namun, tetap lebih banyak berasal dari faktor eksternal.

Baca Juga

"Terlalu banyak tanggung jawab atau proyek kerja berisiko tinggi biasanya dapat memicu respons stres. Kecemasan, di sisi lain, sebagian besar bersifat internal dan tergantung pada bagaimana Anda bereaksi terhadap stres," ujar Kinger dilansir Indian Express pada Rabu (17/11).

Pada banyak kasus, seseorang yang telah berhasil menghilangkan masih memungkinkan untuk merasa kewalahan atau tertekan. Perasaan inilah yang disebut sebagai kecemasan.

"Ini adalah reaksi atau respons yang berlebihan terhadap situasi tertentu. Jika kekhawatiran dan kesusahan yang Anda rasakan dalam situasi tertentu tidak biasa, berlebihan, atau berlangsung lebih lama daripada kebanyakan orang lain, itu mungkin kecemasan bukan stres," kata Kinger.

Dr Karthiyayini Mahadevan, Kepala Kesehatan dan Kesejahteraan di Columbia Pacific Communities menjelaskan, kecemasan merupakan reaksi psikologis terhadap setiap perubahan yang terjadi. Reaksi ini umumnya muncul dari rasa takut sebagai respons keadaan yang tidak terkondisi atau di luar ekspektasi.

"Reaksi luar biasa terhadap stres membawa kecemasan pada tingkat emosional. Stres sangat penting untuk menjaga percikan kehidupan sementara kecemasan menghabiskan hidup," kata Mahadevan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement