REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan dukungan terhadap Taiwan saat melakukan pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping pada Selasa (16/11). Taiwan menjadi isu yang cukup intensif dibahas pada kesempatan tersebut.
“Kami memperjelas bahwa kami mendukung Taiwan Act,” kata Biden kepada awak media saat melakukan perjalanan ke New Hampshire.
Taiwan Act adalah undang-undang (UU) yang menetapkan bahwa AS akan mendukung pertahanan diri Taiwan. Caranya dengan menyediakan penjualan senjata atau peralatan militer serta mencegah upaya apa pun oleh China untuk merebut paksa Taiwan. “Taiwan independen, ia membuat keputusannya sendiri,” ujar Biden.
Menurut Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dalam pembicaraannya dengan Xi Jinping, Biden mengungkapkan dulu dia dipilih sebagai senator untuk mendukung pertahanan diri Taiwan. “Kedua pemimpin menghabiskan banyak waktu untuk masalah Taiwan,” ucapnya.
Sullivan adalah salah satu dari sedikit pejabat AS yang berpartisipasi dalam pertemuan virtual Biden dengan Xi. Berbeda dengan pernyataan Biden, China justru menyebut bahwa presiden AS tersebut menentang kemerdekaan Taiwan.
Menurut China, pada kesempatan itu Xi turut menekankan siapa pun yang “bermain api” di sekitar Taiwan, pasti akan membakar diri mereka sendiri. Kementerian Luar Negeri Taiwan kemudian menuding Beijing dengan sengaja menyalahartikan pernyataan Biden.