REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka melanjutkan harapan dan cita-cita BJ Habibie dalam membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Habibie Prize Tahun 2021 dilaksanakan. Di tahun ini, terdapat empat orang ilmuwan yang dianugerahi Habibie Prize yang berasal dari empat kategori bidang ilmu yang berbeda.
“Kemajuan suatu bangsa tidak cukup hanya dengan tersedianya sumber daya alam yang melimpah dan pembangunan infrastruktur yang masif, tetapi juga harus didukung dengan peningkatan kualitas SDM. SDM Indonesia yang mampu berinovasi untuk membangun bangsa,” ujar Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, pada kegiatan yang dilakukan secara daring, Rabu (17/11).
Dia menjelaskan, pelaksanaan Habibie Prize merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan harapan dan cita-cita Habibie membangun SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Dia menilai, semua itu sejalan dengan visi kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam hal pengembangan SDM.
Menurut Handoko, pembangunan SDM unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia dan menjadi salah satu kunci utama peningkatan daya saing di percaturan global.
Handoko mengungkapkan, sosok BJ Habibie telah menunjukkan kepada bangsa Indonesia akan kemampuan Indonesia untuk berinovasi dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk kemajuan dan kedaulatan bangsa. Dia menyebutkan, Indonesia maju dan berdaulat dapat digapai apabila pembangunan SDM disiapkan secara sungguh-sungguh dan bersinergi.
“Penghargaan ini merupakan momentum dan dorongan untuk kita semua berupaya menghasilkan lebih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya. Semoga Habibie Prize menjadi motivasi dan inspirasi bagi para peneliti, ilmuwan, dan masyarakat untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang, khususnya bidang iptek, guna mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,” kata Handoko.
Hadir pula pada kesempatan tersebut Ketua Pengurus Yayasan SDM-Iptek, Wardiman Djojonegoro. Wardiman menyampaikan, penerima penghargaan Habibie Prize diseleksi oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu yang tergabung dalam Panitia Seleksi.
Menurut dia, penghargaan diberikan kepada perseorangan yang aktif dan sangat berjasa dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan berbagai kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru serta bermanfaat secara signifikan bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan, dan perdamaian.
Tahun ini, terdapat total 90 kandidat dari kelima bidang ilmu yang kemudian diseleksi dan dinilai oleh dewan juri yang kemudian ditetapkan dalam suatu rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua Panitia Dewan Juri Habibie Prize 2021.
“Kepada para penerima Habibie Prize, saya mengucapkan selamat dan semoga Saudara sekalian dapat terus berkarya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hadiah Habibie Prize diberikan kepada masing-masing pemenang dalam bentuk medali, sertifikat, dan uang sebesar USD 25.000,” kata dia.
Para pemenang Anugerah Habibie Prize 2021, yakni: Kategori A Bidang Ilmu Dasar diberikan kepada Peneliti Pusat Riset Kimia BRIN, Prof Dr Muhammad Hanafi MSc. Kategori B Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi diberikan kepada Dosen Universitas Airlangga/Leiden University Medical Center, The Netherlands, Assoc. Prof dr Nicolaas C Budhiparama PhD SpOT(K) FICS.
Kategori C Bidang Ilmu Rekayasa diberikan kepada Dosen Institut Teknologi Bandung, Prof Dr Ir Subagjo DEA. Kategori D Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan diberikan kepada Seniman, Dr (HC) Nyoman Nuarta.