Ahad 21 Nov 2021 11:54 WIB

Airlangga Dinilai Punya Potensi Menang di Jabar

Warga Jabar bisa saja akan berpaling ke capres lain.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai acara pelantikan Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO 1957 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (12/11).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai acara pelantikan Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) KOSGORO 1957 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai suara Prabowo Subianto di Jawa Barat akan tergerus. Hal itu imbas, masyarakat yang kecewa bergabungnya Ketua Umum Partai Gerindra itu ke dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Banyak masyarakat Jabar yang kecewa pada Prabowo," kata Ujang saat dihubungi, Sabtu, 20 November 2021.

Baca Juga

Ujang menilai, polarisasi pemilihan presiden masyarakat kerap berubah setiap pemilu, termasuk di Jabar. Warga Jabar bisa saja akan berpaling ke capres lain yang lebih menjanjikan dan memberi harapan. Salah satunya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diprediksi menjadi salah satu capres di pilpres 2024 mendatang. 

"Bisa seperti itu. Semua capres lain punya potensi menang di Jabar," kata Ujang.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diprediksi menjadi salah satu calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Ia akan bersaing dengan pasangan calon dari koalisi PDIP-Gerindra, kemudian Partai Demokrat dan partai-partai politik lainnya.

"Ada tiga calon, Airlangga dengan pasangannya, Prabowo besar kemungkinan dengan Puan Maharani, satu lagi pasangan Anies Baswedan," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, saat dihubungi pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Jamiluddin menuturkan peluang tiga partai besar yakni PDIP, Golkar, dan Gerindra bertarung dalam Pilpres 2024 sangat kuat. Menurutnya, ketiga partai itu akan mengusung kadernya menjadi capres atau cawapres.

"Ada kemungkinan Puan akan dijadikan cawapres berpasangan dengan Prabowo sebagai capres. Kemungkinan ini semakin besar karena ada kedekatan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo," kata Jamiluddin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement