REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah mengutus Nabi Yunus Alaihissalam kepada penduduk Ninawa di bumi Mushil. Nabi Yunus Alaihissalam menyeru mereka agar beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, namun mereka mendustakannya.
Dikutip dari Mukhtashar Al Bidayah wa An-Nihayah dari Ibnu Katsir, keadaan sedemikian rupa ini berkepanjangan sehingga Nabi Yunus meninggalkan mereka dengan ancaman akan adanya adzab setelah tiga malam berlalu. Setelah Nabi Yunus berhasil keluar dari kalangan mereka, mereka menyaksikan kebenaran turunnya adzab kepada mereka sehingga Allah meletakkan dalam hati mereka rasa untuk bertaubat dan kembali kepada Allah.
Mereka menyesali perbuatan mereka kepada nabi mereka. Mereka mengenakan pakaian dari bulu dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Laki-laki, perempuan, anak laki-laki, anak perempuan, dan para ibu sama-sama menangis.
Unta, sapi, dan kambing mengeluarkan suara. Hari itu menjadi sangat dahsyat dan menakutkan. Dengan kekuatan, kekuasaan, kasih sayang, dan rahmat-Nya, Allah Yang Maha Agung membebaskan mereka dari adzab. Mereka berjumlah 100 ribu orang.
Diperselisihkan apakah Nabi Yunus diutus kepada mereka sesudah atau sebelum peristiwa dalam perut ikan. Yakni ketika Yunus Alaihissalam pergi dengan murka karena kaumnya, lalu naik kapal laut, terombang-ambing oleh gelombang karena kapal terlalu penuh sehingga hampir karam.