Selasa 23 Nov 2021 11:07 WIB

Vaksinasi Pintu ke Pintu TNI-Polri Pamekasan Sasar Lansia

Selama ini Pamekasan yang banyak vaksinasi Covid-19 merupakan kelompok usia produktif

Seorang ibu lansia disuntik vaksin Covid-19, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra/aww.
Seorang ibu lansia disuntik vaksin Covid-19, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Vaksinasi gabungan yang dilakukan TNI dan Polri dengan cara mendatangi langsung rumah-rumah warga desa di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur kini mulai menyasar kelompok warga lanjut usia (lansia) yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah itu.

Menurut koordinator kegiatan itu Pelda Suaidi di Pamekasan, Selasa (23/11), sasaran pada kelompok lansia tersebut, karena vaksinasi pada kelompok ini masih rendah, sehingga pihaknya perlu memberikan perhatian khusus kepada kelompok ini. "Sebenarnya yang menjadi sasaran vaksinasi adalah semua kelompok usia. Tapi sementara ini, kami fokus pada kelompok lansia, dengan tujuan agar vaksinasi pada kelompok ini persentasenya meningkat," kata Suaidi.

Baca Juga

Ia menjelaskan, berdasarkan data Satgas Covid-19 Pemkab Pamekasan, warga Pamekasan yang banyak divaksin Covid-19 merupakan kelompok usia produktif, yakni antara umur 15 hingga 64 tahun. Sementara, warga yang berusia lebih 64 tahun, kebanyakan belum divaksin, sehingga tim gabungan dari TNI-Polri fokus untuk membantu memperluas cakupan vaksinasi pada warga lanjut usia.

Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran kelompok usia lanjut dengan sistem jemput bola atau mendatangi secara langsung rumah-rumah warga itu dimulai dari Kecamatan Kadur, Pamekasan dan selanjutnya akan menyebar ke-12 kecamatan lain di Kabupaten Pamekasan. Petugas mendatangi secara langsung rumah-rumah warga yang tersebar di 10 desa di Kecamatan Kadur.

Mereka memberikan penjelasalan dan arahan akan pentingnya disuntik vaksin Covid-19 untuk membentuk kekebalan tubuh guna mencegah penyebaran Covid-19. Seperti yang digelar di Desa Kertagena Tengah, Senin (22/11).

Kedatangan petugas ke rumah-rumah warga di desa ini sempat membuat sebagian warga panik. Namun, berkat penjelaskan petugas gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri yang didampingi aparat desa ini, warga akhirnya mengerti. Warga yang awalnya menolak akhirnya bersedia divaksin Covid-19.

"Awalnya saya takut, wong kabar yang beredar, kalau disuntik vaksin lalu kejang-kejang bahkan ada yang mati. Ternyata, tidak seperti itu. Saya sehat, malah saya diberi bantuan beras juga," kata lansia yang disuntik vaksin, Sumayyah alias Ibu Salim, sembari menunjukkan beras bantuan tim gabungan itu.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement