REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah surat kabar lokal di Negara Bagian Arkansas, Amerika Serikat (AS) dipaksa menyatakan kesetiaannya kepada Israel dan tidak akan melakukan boikot. Dalam sebuah artikel di New York Times, pendiri Arkansas Times, Alan Leveritt, menceritakan, pada 2018 dia mendapatkan ultimatum oleh Pulaski Technical College untuk mendukung Israel.
Leveritt mengatakan, Pulaski Technical College memberikan uang dan meminta Arkansas Times membuat pernyataan secara tertulis di surat kabar mereka bahwa, mereka tidak terlibat dalam boikot terhadap Israel.
Leveritt menggambarkan, permintaan itu membingungkan. Dia menanyakan alasan kenapa Arkansas Times harus menandatangani perjanjian untuk mendukung Israel. Leveritt kemudian menolak permintaan tersebut.
"Kami tidak mengambil posisi politik dengan imbalan iklan. Jika kami menandatangani janji, saya yakin, kami akan menghilangkan hak kami untuk kebebasan hati nurani. Itu juga akan membahayakan peran surat kabar sebagai entitas jurnalistik, dan menjadikannya tidak layak atas perlindungan yang diberikan kepada kami di bawah Amandemen Pertama," ujar Leveritt, dilansir Middle East Monitor, Rabu (24/11).