Jumat 26 Nov 2021 09:46 WIB

Fatwa Tarjih tentang Tanah Wakaf Telantar

Ada sejumlah alasan mengapa tanah wakaf telantar.

Fatwa Tarjih tentang Tanah Wakaf Telantar. Ilustrasi
Foto: ACT
Fatwa Tarjih tentang Tanah Wakaf Telantar. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, 

Pertanyaan:

Baca Juga

 

Tanah wakaf telantar karena tidak/belum ada dana untuk membangun sesuai dengan niat wakif. Dan ini telantar cukup lama.

Tanah wakaf telantar sebab tidak dapat dibangun karena niat wakif tidak sesuai dengan kondisi/keadaan setempat misalnya wakaf untuk masjid, padahal sekitar tanah wakaf sudah ada masjid, sehingga tanah wakaf tersebut telantar.

Untuk menghindari tanah telantar di atas, kita usahakan membangun di atas tanah wakaf tersebut, bangunan yang bersifat komersial (sesuai dengan letak tanah) misalnya untuk mall, hotel dan sebagainya sepeti yang dilakukan oleh Muhammadiyah Singapura.

Majelis Wakaf dan ZIS PP Muhammadiyah (disidangkan pada Jum’at, 2 Jumadats-Tsaniyah 1429 H / 6 Juni 2008 M)

Jawaban:

Dari pertanyaan yang diajukan dapat diungkapkan dengan kalimat yang lain bahwa tanah wakaf telantar dapat terjadi karena:

  • Tidak/belum ada dana untuk membangun sesuai dengan niat wakif.
  • Niat wakif tidak/kurang mewujudkan kemaslahatan bagi umat/masyarakat setempat, karena di tempat itu telah tersedia sarana yang sama dengan niat wakif.

Persoalannya adalah untuk meghindari agar tanah wakaf tersebut tidak telantar, bolehkah di atas tanah wakaf tersebut didirikan bangunan yang bersifat komersial?

Wakaf adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan menahan harta miliknya dari lalu lintas mu’amalat dan menyerahkan manfaatnya untuk kepentingan umat atau anggota masyarakat dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan demikian, wakaf dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk infak atau membelanjakan harta  yang dituntunkan dalam ajaran agama.

photo
Potensi Wakaf Uang di Indonesia - (ihram.co.id)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement