Senin 29 Nov 2021 08:20 WIB

Armada Biskita Transpakuan Mulai Beroperasi di Koridor 6

Hadirnya Biskita Transpakuan era baru transportasi publik di Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah supir bersiap mengoperasikan Biskita Trans Pakuan di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/11). Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan BPTJ Kementerian Perhubungan meluncurkan Biskita Trans Pakuan rute Stasiun Bogor-Ciparigi dengan tarif gratis hingga akhir Desember 2021. Transportasi massal dengan konsep Bus Rapid Transit tersebut diharapkan dapat menggantikan 3.000 angkot di Kota Bogor pada tahun 2024 sehingga dapat mengurai kemacetan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah supir bersiap mengoperasikan Biskita Trans Pakuan di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/11). Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan BPTJ Kementerian Perhubungan meluncurkan Biskita Trans Pakuan rute Stasiun Bogor-Ciparigi dengan tarif gratis hingga akhir Desember 2021. Transportasi massal dengan konsep Bus Rapid Transit tersebut diharapkan dapat menggantikan 3.000 angkot di Kota Bogor pada tahun 2024 sehingga dapat mengurai kemacetan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Koridor 6 Biskita Transpakuan yang melayani rute Parung Banteng-Air Mancur resmi beroperasi di Kota Bogor, Jawa Barat, mulai Ahad (28/11). Dalam koridor ini, ada 10 bus yang melayani penumpang, dan satu armada di antaranya merupakan bus ramah penyandang disabilitas.

Satu bus tereebut memiliki pintu akses pada bagian pintu belakang. Selain bisa untuk kursi roda, space ini juga bisa dimanfaatkan untuk sepeda maupun stroller bayi. Terdapat juga kursi khusus di kabin belakang. Kursi memanjang ini untuk pendamping penyandang disabilitas atau pembawa stroller bayi.

Baca Juga

Bahkan, untuk mengakomodasi penumpang disabilitas supaya tetap dapat melihat pemandangan di jalan raya, kaca bagian belakang dibuat luas. Fasilitas lainnya sama dengan model yang sudah mengaspal sebelumnya di Koridor 5 (Stasiun Bogor-Ciparigi), seperti penyejuk ruangan (AC), CCTV, kotak P3K, palu pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR), jam digital, serta tombol untuk menginformasikan penumpang hendak turun.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, hadirnya Biskita Transpakuan merupakan era baru penataan transportasi di Kota Bogor. Ke depan, sambung dia, masih ada koridor lain yang akan dilayani bus untuk pelayanan transportasi yang nyaman bagi warga.

"Ada 10 bus yang beroperasi di koridor 6 ini. Beberapa hari kedepan nambah lagi koridor lainnya. Jadi, insyaallah, sesuai rencana sampai akhir tahun ini akan beroperasi 49 bus,” ujarnya di Kota Bogor, Ahad (28/11).

Dia mengaku bangga melihat antusias warga untuk menikmati layanan tersebut. Selama tiga pekan mengaspal di Koridor 5, sambung dia, jumlah penumpang Biskita Transpakuan mencapai total 52 ribu orang, dengan rata-rata 2.000 penumpang per hari.

Dari data yang diterimanya, penumpang yang menjajal bus berkonsep bus rapid transit (BRT), bukan hanya para bekerja maupun yang ingin bepergian. Melainkan juga warga yang ingin berolahraga dan berwisata ikut mencoba Biskita Transpakuan secara gratis.

"Jadi bus ini bukan saja untuk keperluan sehari-hari juga untuk liburan dan berwisata, mudah-mudahan ke depan tidak berkurang dan terus tahun depan akan semakin banyak bertambah, memudahkan warga,” kata Bima.

Di samping itu, dia juga mengapresiasi kerja keras dan kolaborasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), khususnya Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), konsorsium dari PT Kodjari dan Lorena, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor.

Mereka semua berusaha memastikan semua tahapan berjalan dengan baik dan lancar. Hingga akhir 2021, kata Bima, tarif layanan bus masih gratis.

Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo, mengatakan seiring hadirnya Biskita Transpakuan, pihaknya sedang merampungkan konsep rerouting angkot, untuk diusulkan menjadi feeder atau pengumpan bus yang dijalankan dengan skema bantuan buy the service (BTS). Eko menjelaskan, konsep rerouting angkot akan memasuki tahap akhir pada pekan depan.

Dari evaluasi rerouting trayek yang dilakukan, ke depan akan ada angkot yang diusulkan menjadi feeder Biskita Transpakuan. “Pertengahan Desember kita usulkan ini ke BPTJ. Ini jadi kesepakatan ini untuk menata transportasi. Feeder ini pengumpan ke Biskita. Jumlah feeder atau angkot feeder ini menyesuaikan koridor Biskita” ujar Eko.

Hadirnya Biskita Transpakuan termasuk dalam program konversi 1:3 yang diadakan Pemkot Bogor. Setiap satu armada bus yang beroperasi maka berkonsekuensi dengan dihancurkannya tiga angkot. Biskita Transpakuan yang operasionalnya disubsidi Kemenhub, untuk sementara digratiskan demi menggaet penumpang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement