Rabu 01 Dec 2021 12:02 WIB

Erick Thohir: Kita Sudah Tutup 74 Anak-Cucu BUMN

Penutupan anak dan cucu usaha BUMN tidak berpengaruh pada pemutusan tenaga kerja.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir saat sesi wawancara di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/12).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir saat sesi wawancara di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku telah menutup 74 anak dan cucu usaha BUMN. Erick menilai hal ini merupakan upaya Kementerian BUMN untuk meningkatkan konsolidasi dan efisiensi anak dan cucu BUMN yang terlalu banyak.

"Kita sudah menutup 74 anak dan cucu BUMN. Di Telkom ada 13 perusahaan, Pertamina ada 26, dan PTPN Group ada 24," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (1/12).

Baca Juga

Erick memastikan penutupan anak dan cucu usaha BUMN tidak berpengaruh pada pemutusan tenaga kerja. Pasalnya, Erick menilai efisiensi jumlah anak dan cucu usaha BUMN justru membuat BUMN lebih berkembang dan mampu menyerap tenaga kerja. 

Erick mengatakan banyaknya anak dan cucu usaha BUMN justru terkadang menjadi benalu yang merugikan induk usaha. Erick tak ingin induk usaha yang memiliki kinerja baik justru harus mengalami kerugian akibat buruknya kinerja anak dan cucu usaha BUMN. 

"Kadang-kadang holdingnya sehat tapi dibuat anak dan cucu usaha BUMN yang menyedot keuntungan holding, ini yang harus kita bongkar, setop, dan kurangi," ucap Erick.

Erick ingin pemangkasan anak dan cucu usaha BUMN membuat induk usaha menjadi lebih kuat dalam menghadapi persaingan pasar, terlebih pada saat terjadinya disrupsi rantai pasok seperti kesulitan kontainer hingga kenaikan harga bahan pupuk yang membuat BUMN harus meningkatkan efisiensi. Erick ingin BUMN mencontoh BUMN himbara yang mampu bersaing dengan swasta dan asing dalam industri perbankan. 

Erick mengaku akan terus melakukan efisiensi anak dan cucu usaha BUMN. Erick meyakini masih banyak anak dan cucu usaha BUMN yang tidak efisien dan menghambat kinerja induk usaha.

"Akan terus kita lakukan (penutupan anak dan cucu usaha BUMN) selama tidak ada efisiensi, ini baru 74 anak dan cucu usaha di Telkom, Pertamina, dan PTPN. Pasti di banyak BUMN lain masih banyak ada hal-hal yang tidak efisien," kata Erick. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.

(QS. Al-Hadid ayat 20)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement