REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tokoh tokoh mana yang punya pontensi untuk maju sebagai Capres pada Pilpres 2024 nanti?
Survei Citra Nusantara Network (CNN) menunjukkan jawaban 2.010 responden sebanyak 90,8 persen menyatakan Prabowo Subianto akan maju sebagai Capres dari partainya, sebanyak 94,7 persen menyatakan Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto sebanyak 48,9 persen PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo sebanyak 51,1 persen akan mengusung Puan Maharani.
Chief Koordinator Penelitian Masyarakat Citra Nusantara Network (CNN), Dwi Harini, dalam keterangannya, Rabu (1/12), menjelaskan sebanyak 92,8 persen PKS akan mengusung Anies Baswedan, sebanyak 96,6 persen partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono, sebanyak 87,3 persen PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, sebanyak 20,9 persen Nasdem mengusung Anies Baswedan, dan sebanyak 40,8 persen Nasdem mengusung Ganjar Pranowo,
Kemudian, sebanyak 32,8 persen mengusung Airlangga Hartarto dan sebanyak 39,5 persen PAN mengusung Erick Thohir, sebanyak 47,2 persen mengusung Sandiaga Uno. Kemudian sebanyak 89,7 persen menyatakan tokoh tokoh yang tidak menjadi tokoh sentral di parpol atau bukan anggota parpol akan kesulitan untuk mendapat dukungan atau diusung parpol.
Sementara itu, dari hasil penelitian terhadap 2.010 responden didapati preferensi publik terhadap nama-nama bakal calon presiden, dengan mengunakan pertanyaan semi terbuka dengan pertanyaan mana tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi dan track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi Covid-19?
Dwi menjelaskan, Airlangga dipilih oleh 17,1 persen, Ganjar Pranowo 16,2 persen, Prabowo Subianto 14,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,8 persen, Puan Maharani 6,2 persen, Sri Mulyani 4,3 persen, Gibran Rakabuming Raka 4,1 persen, Anies Baswedan 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 3,1 persen, Sandiaga Uno 2,9 persen, Erick Thohir 2,8 persen, dan yang tidak memilih 15,9 persen.
Dari hasil penelitian terhadap 2.010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden, kata Dwi, dengan mengunakan pertanyaan tertutup dengan menyodorkan nama nama tokoh dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi dan track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi Covid-19.
“Maka hasilnya yang sangat menarik dari temuan penelitian ini terkait preferensi publik terhadap tokoh bakal calon presiden pada pilpres 2024 kinerja dan prestasi tokoh berbanding lurus dengan preferensi publik dalam memilih sosok presiden 2024,” ujar dia.
Hal ini yang menyebabkan elektabilitas Airlangga Hartarto yang tertinggi mencapai 18,4 persen di mana kinerja dan prestasi Airlangga dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua penanggulangan Covid 19 dan pemulihan ekonomi memberikan dampak yang positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat disaat pandemi Covid-19.
“Begitu juga dengan Ganjar Pranowo yang rajin turun ke bawah langsung melakukan penanggulangan Covid-19 dan kerja kerja program Pemprov Jateng dan kerja kerja relawan Ganjar Pranowo for presiden yang banyak di upload di media sosial memberikan dampak tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo hingga 18,1 persen,” kata dia.
Sementara Prabowo Subianto, menurut Dwi, masih menjadi pilihan pemilih yang loyal kepada Prabowo dan Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 14,7 persen ini juga modal yang sangat cukup bagi Prabowo karena relawan Prabowo belum bergerak dan Prabowo sendiri belum turun kebawah hanya sibuk dengan tugasnya sebagai Menhan.
Jajak pendapat terhadap 2.010 responden terpilih dengan usia di atas 17 tahun serta tersebar secara proposional di 34 provinsi di Indonesia sesuai data pemilih pada Pilpres 2019.