REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China dan Laos terhubung jalur kereta api sepanjang 1.035 kilometer yang secara resmi mulai difungsikan pada Jumat (3/12) sore. Kereta berpenggerak listrik yang berangkat dari Vientiane, Ibu Kota Laos, menuju Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan, China, menjadi kereta api pertama yang beroperasi di jalur baru itu.
Pengoperasian perdana jalur kereta api tersebut disaksikan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Laos Thongloun Sisoulith melalui jaringan video.Di antara gerbong kereta terdapat gerbong pengangkut kalium karbonat yang diproduksi Sino-Agri International Potash Company, perusahaan patungan China-Laos.
"Beroperasinya kereta api itu bisa menjadikan salah satu negara terkepung daratan di Asia Tenggara itu memiliki kereta api modern buatan China sehingga memungkinkan mengalami pertumbuhan ekonomi di kawasan Sabuk Jalan (BRI)," tulis media resmi China.
Pembangunan jalur kereta api terbagi dalam dua seksi, yakni Boten-Vientiane pada Desember 2016 dan Yuxi-Mohan pada Desember 2015.Jalur Vientiane-Kunming dapat ditempuh dalam waktu 10 jam dengan kecepatan 120 hingga 200 kilometer per jam.Beroperasnya jalur kereta api juga sekaligus menandai 30 tahun kemitraan ASEAN dengan China.