Sabtu 04 Dec 2021 11:33 WIB

Ustadz Abdul Somad Hadiri Tabligh Akbar Masjid Jami An-Nur

Kedatangan UAS ke Muba mendapat sambuta hangat dari masyarakat setempat

 Ustadz Prof H Abdul Somad Lc D.E.S.A PhD dalam ceramahnya menyampaikan, tema yang diambil pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini ialah
Foto: istimewa
Ustadz Prof H Abdul Somad Lc D.E.S.A PhD dalam ceramahnya menyampaikan, tema yang diambil pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini ialah

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU--Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H / 2021 M. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan Penceramah Kondang, Ustadz Prof  H Abdul Somad Lc D.E.S.A PhD.  

Tabligh Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bertema "Membentuk Muslim yang Kaffah", dilaksanakan pada Jumat (3/12/2021) malam, bertempat  di Masjid Jami An-Nur Sekayu.

Baca Juga

Tampak hadir saat Tabligh Akbar, Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy SH SIK MSi, Dandim 0401 Muba Letkol Arh Faris Kurniawan SST MT, Sekretaris Daerah Muba Apriyadi MSi, Para Asisten, para Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah Muba, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan ratusan jamaah yang turut hadir.

Pada kesempatan ini Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP mengatakan, kedatangan Ustadz Abdul Somad (UAS) ke Kabupaten Muba  mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Mengingat Kabupaten Muba terus membangun umat berbasis agama salah satunya perda pesta malam dan memperhatikan pondok pesantren yang ada.

"Rasa syukur serta rasa bangga yang sangat luar biasa, ketika ulama besar datang ke Kabupaten Muba. Saya secara pribadi mengucapkan selamat datang kepada UAS di Bumi Serasan Sekate. Selamat bertemu dengan masyarakat Muba yang sangat mengagumi ustadz melalui ceramahnya. Semoga pada momentum ini ustadz dapat menambahkan ilmu tentang ajaran Islam kepada masyarakat agar semakin taat dalam beragama,"ungkap Beni.

Kemudian, Beni juga mengimbau kepada masyarakat Muba untuk tetap tertib dan menjaga protokol kesehatan selama acara berlangsung. "Sebelum jamaah datang tentunya prokes ketat telah dilakukan, dengan scan barcode vaksin melalui PeduliLindungi, cek suhu tubuh serta menyiapkan masker cadangan,"ujarnya.

photo
Ustadz Prof. Abdul Somad Phd ketika hadir di kabupaten Muba - (istimewa)

 

Sementara, Ustadz Prof H Abdul Somad Lc D.E.S.A PhD dalam ceramahnya menyampaikan, tema yang diambil pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini ialah "Membentuk Muslim yang Kaffah". 

Ketika seseorang memutuskan untuk memeluk agama Islam, maka ia dituntut untuk menjalankan ajarannya, menuruti perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya. Ketaatan secara penuh pada Islam merupakan bentuk keislaman yang kaffah, tunduk pada Allah secara pasrah dan penuh keimanan. Dalam bahasa Arab, kata "Islam" artinya berserah diri. Sementara itu, "kaffah" artinya sepenuhnya."Dari pengertian tersebut, berislam secara kaffah adalah menyerahkan diri pada ajaran Islam sepenuhnya secara total dan 100 persen,"ujarnya. 

Lanjut Ustadz Abdul Somad (UAS), untuk memeluk Islam secara kaffah, seseorang harus belajar Islam secara konsisten dan tidak instan. Selain itu, wajib mengambil ajarannya secara keseluruhan, tidak boleh memilih hukum Islam yang ia senangi dan meninggalkan yang tidak disukai. Jadi tidak boleh pilih-pilih. 

"Semoga kita semua dapat menjadi seorang Muslim yang Kaffah. Dapat menjalankan segala ajaran Islam mulai dari yang terkecil. Saya ucapkan terima kasih atas sambutan ini, kalian masyarakat Muba sangat luar  biasa menunjukkan semangatnya untuk mendengarkan ceramah tentang Islam,"ucapnya. 

Salah seorang masyarakat Muba dari kecamatan Lawang Wetan Nursaki mengungkapkan, dirinya sudah lama menantikan kehadiran dari Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk ceramah ke kabupaten Muba.  "Rasa kagum atas dalil-dalil yang telah disampaikan oleh ustadz, dapat menjadi inspirasi untuk menjalani hidup serta menaati agama menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement