REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Sabtu (4/12). Macron mengaku pertemuan bersama MBS bukan bentuk dukungan secara individu.
Sapaan Macron yang tersenyum dan berjabat tangan dengan MBS di istana kerajaan di Jeddah, memicu kontroversi. "Ini tidak berarti saya menerimanya, tidak berarti saya melupakannya atau saya mendukungnya," katanya dikutip Anadolu Agency.
Macron adalah pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi Jeddah dan bertemu putra mahkota. MBS diduga bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul.
Macron membela pertemuan itu dengan mengatakan perlu untuk terlibat dengan Arab Saudi mengenai masalah keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk. Saudi, menurutnya, merupakan negara penting di Teluk.
Dalam pertemuan itu, Macron berbicara tentang semua masalah. "Kami benar-benar membicarakan segalanya tanpa tabu. Kami mampu mengatasi masalah hak asasi manusia (...) Kami berbicara secara langsung dan saya berharap cara yang efektif," katanya.