REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Unit pertahanan udara Iran menggelar uji coba rudal di sekitar fasilitas nuklir Natanz di Provinsi Isfahan tengah, untuk menguji sistem pertahanan rudal cepat. Uji coba ini menimbulkan suara ledakan sekitar pukul 21.00 waktu setempat, dan menciptakan kepanikan serta ketakutan.
Kantor berita yang berafiliasi dengan badan keamanan tertinggi Iran, Nour News, melaporkan, ledakan itu merupakan uji coba rudal pertahanan yang ditembakkan ke langit. Uji coba ini bertujuan untuk menguji respons cepat terhadap kemungkinan serangan.
Pejabat keamanan yang berbicara kepada televisi pemerintah, mengatakan, bunyi keras disebabkan oleh ledakan terkendali dari rudal yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara. Uji coba dilakukan di daerah Badroud, di Kota Natanz di provinsi Isfahan tengah, atau sekitar 20 kilometer dari fasilitas nuklir utama Iran.
Komandan pertahanan udara di Natanz mengatakan, sebuah rudal ditembakkan untuk menilai kesiapan sistem pertahanan udara. Dia meminta warga untuk tenang dan tidak perlu khawatir.
"Uji coba semacam itu dilakukan dalam suasana yang benar-benar aman, dan dalam koordinasi penuh dengan jaringan pertahanan terpadu yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem," ujar komandan pertahanan udara seperti dilansir Middle East Monitor, Senin (6/12).
Uji coba rudal itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Barat atas kesepakatan nuklir 2015 atau JCPOA. Putaran terakhir pembicaraan di Wina ditunda pada Jumat (3/12) tanpa terobosan signifikan. Pertemuan akan dilanjutkan pada pekan depan untuk membahas dua rancangan proposal Iran tentang penghapusan sanksi dan komitmen nuklir.
Para pejabat AS telah memperingatkan untuk menjajaki pilihan lain, jika pembicaraan di Wina gagal mencapai hasil. Di sisi lain, para pejabat Israel telah meminta kekuatan dunia untuk segera menghentikan pembicaraan nuklir dengan Iran. Israel menuduh bahwa Teheran telah meningkatkan pengayaan nuklir hingga mendekati tingkat senjata.