REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kenaikan jumlah keterisian tempat tidur atau BOR rumah sakit terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia. Karena itu, ia meminta agar kewaspadaan terhadap penularan kasus dapat terus ditingkatkan.
“Meskipun secara nasional jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio untuk keperluan isolasi pada rumah sakit rujukan menunjukan tren penurunan, terlihat adanya kenaikan BOR isolasi di beberapa provinsi,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (9/12).
Sejumlah provinsi yang menunjukan terjadinya kenaikan BOR yakni Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan dari 8,97 persen pada 7 Desember menjadi 10,31 persen sehari setelahnya. Kemudian di Kalimantan Tengah terdapat kenaikan dari 1,51 persen per 5 Desember menjadi 2,14 persen pada 8 Desember.
Sedangkan Gorontalo mengalami kenaikan dari 0 persen pada 5 Desember menjadi 1,11 persen per 8 Desember. Di Papua terjadi kenaikan dari 10,65 persen pada 5 Desember menjadi 11,26 persen pada 8 Desember.
Aceh menunjukan kenaikan dari 3,62 persen per 3 Desember menjadi 7,61 persen pada 8 Desember. Serta di Jawa Tengah terjadi peningkatan dari 2,02 persen pada 5 Desember menjadi 2,38 persen per 8 Desember.
Wiku menyampaikan, kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 sangat penting dalam mengendalikan jumlah kasus. Namun demikian, menurutnya, sejauh ini Indonesia masih tetap mampu mempertahankan kesiapsiagaan yang dapat terlihat dari data tempat tidur untuk Covid-19 secara nasional yang cenderung tetap dan belum dikonversi kembali.