Jumat 10 Dec 2021 10:08 WIB

Asosiasi Orang Tua di Korsel Memprotes Mandat Vaksin untuk Anak

Asosiasi orang tua di Korsel tolak mandat vaksin karena khawatir efeknya pada anak

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Asosiasi orang tua di Korsel tolak mandat vaksin karena khawatir efeknya pada anak. Ilustrasi.
Foto: Jung Yeon-je /Pool via AP
Asosiasi orang tua di Korsel tolak mandat vaksin karena khawatir efeknya pada anak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Sejumlah asosiasi orang tua di Korea Selatan (Korsel) menggelar aksi protes terhadap adanya mandat izin pemberian vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19 bagi anak-anak di negara itu. Langkah ini ditujukan untuk menolak kewajiban agar kelompok usia itu harus divaksinasi untuk mendapatkan izin di ruang publik.

Pemerintah Korsel berencana memberlakukan kebijakan mandat vaksin pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dengan aturan ini, mereka harus menunjukkan izin masuk vaksin untuk memasuki ruang publik, termasuk pusat pendidikan swasta, perpustakaan, dan kafe belajar. Usia pengecualian saat ini adalah 17 tahun.

Baca Juga

Namun, mandat tersebut telah memicu kegemparan di antara beberapa orang tua di Korsel yang menolak untuk memvaksinasi anak-anak mereka. Sejumlah alasan penolakan adalah kekhawatiran terhadap potensi efek samping.

Setidaknya 70 anggota asosiasi orang tua berkumpul di depan gedung Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea di Cheongju pada Kamis (9/12). Mereka mengangkat tanda-tanda yang bertuliskan "Vaksin Kediktatoran".

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pekan ini oleh kelompok aktivis lain menunjukkan 93 persen lebih dari 18 ribu orang tua menentang gagasan menegakkan mandat izin vaksin pada siswa. Pejabat kesehatan mengatakan vaksin menawarkan perlindungan terhadap gejala parah dan tingkat efek samping yang dilaporkan di kalangan remaja lebih rendah daripada orang dewasa.

Mandat izin vaksin yang lebih luas datang ketika infeksi di kalangan remaja di Korsel telah meningkat tajam setelah dimulainya kembali kelas tatap muka penuh waktu pada November lalu. Dari 100 ribu anak-anak, sebanyak 210 kasus dilaporkan selama empat pekan terakhir.

Sementara dari jumlah orang dewasa yang sama, hanya 167 yang dinyatakan positif Covid-19. Infeksi harian baru naik pekan ini menjadi lebih dari 7.000 untuk pertama kalinya. Kasus penyakit wabah pada anak-anak menyumbang 8,3 persen dari total kasus dalam dua pekan terakhir dan 99,8 persen di antaranya tidak divaksinasi atau diimunisasi sebagian.

Korsel telah sepenuhnya memvaksinasi hampir 92 persen orang dewasanya, sementara 11 persen telah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster. Akan tetapi tingkat inokulasi untuk kelompok usia 12-17 tetap pada 34 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement