Jumat 10 Dec 2021 21:07 WIB

Hidup di Antara dua pilihan, Muda Miskin atau Tua Kaya 

Allah SWT memberikan pilihan hidup antara muda miskin atau tua kaya

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT memberikan pilihan hidup antara muda miskin atau tua kaya. Ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan
Allah SWT memberikan pilihan hidup antara muda miskin atau tua kaya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama Mesir yang terkenal sebagai pakar fikih, Syekh Syihabuddin Al Qalyubi memulis sebuah kitab yang berjudul "An-Nawadir". 

Kitab ini mengandung cerita-cerita ringkas yang bermanfaat, ungkapan-ungkapan nan tinggi, kisah-kisah menakjubkan, faedah-faedah yang berlimpah, dan catatan asing yang berharga. 

Baca Juga

Salah satunya, Syekh Syihabuddin menceritakan kisah seorang lelaki yang diberikan pilihan mau kaya di usia muda atau kaya di usia tua. 

Dia mengkisahkan, di kalangan Bani Israil terdapat seorang laki-laki saleh yang mempunyai istri salehah.    

Allah ﷻ kemudian memberikan wahyu kepada nabi pada masa itu supaya berkata kepada hamba saleh tersebut: 

"Aku menjadikan setengah umurmu kaya dan setengah umurmu miskin. Apabila ia memilih kaya pada waktu muda, maka kami akan membuatnya kaya pada umur muda, dan membuatnya miskin pada usia tua. Dan, apabila ia memilih kaya pada usia tua, maka kami akan membuatnya kaya pada usia tua, dan membuatnya miskin pada usia muda." 

Selanjutnya, nabi itu memberitahu laki-laki saleh  itu tentang pesan tersebut. Setelah mengetahui isi pesannya, laki-laki saleh ini pergi menemui istrinya, dan menceritakan kisahnya bersama nabi. 

"Apa pendapatmu wahai istriku?" 

Sang istri menjawab, "Engkau yang memilih, suamiku." 

Lalu sang suami berkata, "Menurutku, aku memilih fakir pada waktu muda. Sebab, aku kuasa dalam keadaan fakir dan menunaikan ibadah kepada-Nya. Ketika aku tua, dan aku mempunyai bekal, maka aku mampu menjalankan ketaatan kepada Tuhan." 

Kemudian sang istri menimpali, "Wahai suamiku, apabila pada waktu muda kita fakir, engkau tidak mampu taat kepada Allah ﷻ. Sebab, kita akan sibuk dengan keadaan, dan kita tidak akan mampu melakukan ketaatan dan memberikan sedekah. Apabila kita memilih kaya pada waktu muda, kita mampu beribadah sebab tenaga kita masih kuat." "Baik, ini pilihan kita," kata suami. 

Selanjutnya, Allah ﷻ memberikan wahyu kepada nabi tersebut untuk berkata kepada laki-laki saleh dan istrinya bahwa sekiranya kalian mendahulukan taat kepada kami, meluangkan usaha kalian untuk beribadah kepada kami, dan menyatukan niat kalian untuk melakukan kebaikan maka aku jadikan semua umur kalian dalam keadaan kaya. 

Oleh sebab itu, taatlah kalian berdua, jujurlah dalam setiap perbuatan kalian, supaya bagian kalian diperoleh di dunia dan akhirat. Allah Mahakaya dan Terpuji. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement