Sabtu 11 Dec 2021 09:16 WIB

Bakamla Evakuasi Jasad Korban Hilang Saat Mancing

Korban atas nama Amin (34 tahun) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Mas Alamil Huda
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban yang hilang saat memancing di Perairan Pemangkat, Kalimantan Barat. Korban atas nama Amin (34 tahun) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, pada Jumat (10/12). Foto: Jenazah (ilustrasi).
Foto: Immortal.org/ca
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban yang hilang saat memancing di Perairan Pemangkat, Kalimantan Barat. Korban atas nama Amin (34 tahun) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, pada Jumat (10/12). Foto: Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban yang hilang saat memancing di Perairan Pemangkat, Kalimantan Barat. Korban atas nama Amin (34 tahun) ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, pada Jumat (10/12).

"Setelah empat hari melakukan pencarian, akhirnya Tim SAR Gabungan yang terdiri dari SPKKL Sambas Bakamla RI, Basarnas Sintete, Polairud Polres Sambas, dan Posmat TNI AL berhasil mengevakuasi korban hilang saat mancing di Perairan Pemangkat," kata Kabag Humas dan Protokol Bakamla RI Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (11/12).

Ia mengungkapkan, awal mula kejadian, korban pergi memancing pada Senin (6/12) malam. Namun, hingga Selasa (7/12) siang, korban tidak kunjung kembali. Pihak keluarga pun berupaya melakukan pencarian, tetapi hanya menemukan alat pancing dan sepeda motor milik korban yang terparkir di pinggir Perairan Pemangkat.

Kemudian, pihak keluarga korban melaporkan hal itu kepada Sekretaris Desa Pemangkat dan langsung diteruskan ke Pos SAR Sintete. Laporan itu juga disampaikan ke Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Sambas.

"Menyikapi laporan yang diterima Kepala SPKKL Sambas Letkol Bakamla Arief Purwantono berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Barat Laksma Bakamla Hadi Pranoto sebagai laporan dan meminta arahan dalam pelaksanaan pencarian korban," ujarnya.

Wisnu mengungkapkan, pada hari pertama, upaya pencarian menggunakan rubber boat Pos SAR Sintete dengan menyisir perairan Pemangkat. Namun, belum menemukan korban.

Lalu, pada hari kedua, di tengah banjir pasang rob, tim SAR gabungan tetap berupaya mencari korban di atas permukaan perairan Tanjung Batu. Meski demikian, korban tetap tidak ditemukan.

"Pencarian terus dilakukan di hari ketiga, upaya tim SAR gabungan masih menyisir di perairan Pemangkat. Namun, korban belum ditemukan juga," ungkap dia.

Selanjutnya, pada hari keempat, yakni Jumat (10/12), seorang warga desa Pulau Lemukutan yang sedang beraktivitas di pantai melihat sesuatu yang mengambang. Dia mengatakan, warga itu pun mendekati dan mendapati bahwa temuan tersebut adalah mayat manusia berjenis kelamin laki-laki yang mengenakan kaos berwarna merah dan celana pendek warna hitam.

Wisnu menuturkan, atas penemuan tersebut, warga Desa Lemukutan langsung melaporkannya kepada tim SAR gabungan untuk melaksanakan evakuasi. Tak menunggu lama, sambungnya, tim SAR gabungan langsung meluncur ke Perairan Lemukutan untuk mengevakuasi korban. 

"Atas dasar ciri-ciri yang diterima tim SAR gabungan, korban yang ditemukan adalah benar atas nama Amin (34) yang hilang saat memancing. Selanjutnya, korban diserahkan kepada pihak keluarga," tutur dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement