Ahad 12 Dec 2021 08:13 WIB

Brasil Wajibkan Pelancong Asing Bawa Paspor Vaksinasi

Presiden Brasil justru menentang penggunaan paspor vaksinasi Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Brasil Wajibkan Pelancong Asing Bawa Paspor Vaksinasi. Orang-orang berbaris di jalan stasiun kereta api untuk pengambilan vaksin COVID-19 di stasiun yang menjadi tuan rumah kampanye vaksin untuk orang-orang di atas usia 20 di Duque de Caxias, Brasil, Rabu, 11 Agustus 2021.
Foto: AP/Bruna Prado
Brasil Wajibkan Pelancong Asing Bawa Paspor Vaksinasi. Orang-orang berbaris di jalan stasiun kereta api untuk pengambilan vaksin COVID-19 di stasiun yang menjadi tuan rumah kampanye vaksin untuk orang-orang di atas usia 20 di Duque de Caxias, Brasil, Rabu, 11 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Hakim Mahkamah Agung Brasil telah memutuskan semua pelancong atau turis yang mengunjungi negara tersebut harus menunjukkan paspor vaksinasi Covid-19. Keputusan itu menentang aturan lebih lunak yang diumumkan pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro.

Dalam putusan petisi yang diajukan partai Network Sustainability, hakim Luis Roberto Barroso mengatakan pemantauan karantina ribuan pelancong akan terlalu sulit dan membahayakan warga Brasil. "Ancaman mempromosikan wisata anti-vaksin karena ketidaktepatan peraturan yang mewajibkan voucer, merupakan risiko yang akan segera terjadi," ujar Barroso dalam putusannya pada Sabtu (11/12). 

Baca Juga

Putusan Barroso harus ditinjau 11 hakim Mahkamah Agung Brasil pekan depan. Pada Selasa (7/12) lalu, pemerintah federal mengumumkan para pelancong yang tiba di Brasil tidak harus menunjukkan paspor vaksin. Mereka hanya perlu menjalani karantina selama lima hari. 

Presiden Jair Bolsonaro mengatakan mereka yang mendukung penggunaan paspor vaksin ingin membatasi kebebasan penduduk. "Di mana kebebasan kita? Saya lebih baik mati daripada kehilangan kebebasan saya," ujar Bolsonaro. 

Bolsonaro adalah tokoh kontroversial dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia sempat menolak mengenakan masker sebelumnya akhirnya tertular virus corona. Setelah terinfeksi, Bolsonaro menolak divaksinasi. Alasannya karena Bolsonaro yakin tubuhnya masih memiliki antibodi. 

Pekan lalu, Hakim Agung Brasil Alexandre de Moraes dilaporkan telah menginstruksikan Jaksa Tinggi Augusto Aras untuk menyelidiki Bolsonaro. Hal itu terkait komentar Bolsonaro yang mengaitkan vaksinasi Covid-19 dengan penyakit AIDS. 

Sejauh ini Brasil sudah melaporkan 610 ribu kematian akibat Covid-19. Ia menempati posisi terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement