REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kepala kantor Kabul meminta ribuan masyarakat Afghanistan yang menunggu dokumen mereka untuk bersabar. Ribuan warga Afghanistan masih berkerumun di depan kantor paspor untuk mendapatkan dokumen agar mereka bisa keluar dari negara itu.
Saat musim dingin semakin mendekat dan krisis ekonomi kian dalam serta berkurangnya bantuan pemerintah asing sejak Taliban merebut kekuasaan bulan Agustus lalu, ribuan warga Afghanistan berkumpul di depan kantor pusat paspor di Afghanistan. "Kami telah berusaha sebaik mungkin untuk membuka kembali kantor tapi kami masih mengalami kekurangan peralatan," kata kepala kantor paspor Kabul Alam Gul Haqqani Ahad (12/12) kemarin.
Kantor terpaksa ditutup bulan lalu karena peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan dokumen biometerik rusak. Alat itu rusak setelah dipaksa memproses ribuan pengajuan paspor per hari tapi permintaan masih tetap tinggi.
Walaupun kantor itu ditutup selama berpekan-pekan ratusan orang berkumpul di depannya sambil membawa dokumen yang disimpan di dalam plastik. Mereka kerap diusir oleh pasukan keamanan Taliban.