Senin 13 Dec 2021 20:57 WIB

Kerja Keras Diperlukan Guna Menunjang Tugas Asisten Tanaman

BUMN Perkebunan harus jadi leading sector tercapainya swasembada gula

PT Perkebunan Nusantara Group menggelar Apel Siaga Planters Nusantara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sei Karang, Sumatera Utara.
Foto: Holding BUMN Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara Group menggelar Apel Siaga Planters Nusantara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sei Karang, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara Group menggelar Apel Siaga Planters Nusantara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sei Karang, Sumatera Utara. Apel siaga merupakan puncak acara Internalisasi Etos Kerja Planters dan Apel Siaga Planters Nusantara yang dilaksanakan 1 hingga 10 Desember 2021 di Sei Karanng.

Kegiatan diikuti oleh 2.451 orang asisten tanaman dan asisten pabrik dari PT Perkebunan Nusantara I sampai XIV secara fisik dan online. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengapresiasi seluruh asisten planters Nusantara yang telah bekerja keras dan  berkorban demi tercapainya target produksi dan produktivitas.  

"Sifat kesamaptaan dan jiwa korsa, sifat ber-AKHLAK, disiplin, sigap, tangkas, pantang menyerah, integritas dan kerja keras penting guna menunjang pelaksanaan tugas sebagai asisten,” ujar Ghani, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/12).

AKHLAK merupakan akronim dari Amanah, Konsisten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Slogan yang dilahirkan Menteri BUMN Erick Thohir ini dijadikan pegangan kerja seluruh elemen BUMN.

Ghani juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo bahwa BUMN Perkebunan harus menjadi leading sector untuk tercapainya swasembada gula pada 2024 atau 2025. “Pendidikan dan pelatihan ini sangat penting bagi seluruh asisten tanaman dan pabrik di lingkungan Perkebunan Nusantara Group," katanya menegaskan. 

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menunjuk PT LPP Agro Nusantara sebagai anak usaha yang bergerak di bidang pengembangan human capital sebagai penyelenggara acara ini. Internalisasi Etos Kerja Planters merupakan bagian dari implementasi strategi perusahaan yaitu Strategi Pengembangan Kapabilitas dan Budaya.  

Ghani menambahkan PTPN sudah sejak dulu menyajikan kultur dan perilaku planters yang dicontoh oleh perkebunan lain di Indoneisa. Dia juga mengharapkan pelatihan ini dapat menjadi standard bagi planters di seluruh nusantara. "Latihan ini semoga menjadi standard bagi planters lainnya," ucapnya.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement