Senin 13 Dec 2021 21:37 WIB

G20 dan MotoGP, Momentum Pemulihan Pariwisata Indonesia

Tren pemulihan sektor pariwisata terus menunjukan perbaikan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Kementerian BUMN. G20 dan MotoGP pada 2022 dinilai jadi momentum pemulihan pariwisata nasional.
Foto: bumn.go.id
Logo Kementerian BUMN. G20 dan MotoGP pada 2022 dinilai jadi momentum pemulihan pariwisata nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) (Aviata) atau InJourney Dony Oskaria mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan momentum G20 dan MotoGP pada 2022 untuk pemulihan pariwisata nasional. Dony menyebut tren pemulihan sektor pariwisata terus menunjukan perbaikan.

"Sebetulnya kalau kita lihat pergerakan (pesawat) domestik itu di seluruh bandara sudah hampir 70 persen, Bali domestiknya hampir 85 persen dari normal, tapi internasional belum kembali," ujar Dony saat jumpa pers di Jakarta, Senin (13/12).

Baca Juga

Dony berharap pergerakan pesawat domestik pada kuartal I 2022 dapat menyentuh 90 persen. Dony berharap Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata akan menjadi penopang utama dalam mendorong kebangkitan pariwisata Indonesia.

Dony mengatakan, stategi inisiatif holding akan mendorong skema operatorship pada setiap klaster, seperti yang telah dilakukan hotel-hotel BUMN di bawah PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN. Nantinya, ucap Dony, seluruh pelayanan dan fasilitas akan mengedepankan konsep Indonesia hospitality dan menawarkan keunikan yang dimiliki Indonesia untuk ditampilkan di bandara, maskapai, hotel, hingga destinasi wisata.

"Keseluruhannya akan kita kembangkan sebagai operatorship. Ada operator hotel, bandara, maskapai. Kita harapkan jadi yang terbaik sesuai dengan visi menjadi the best tourism company in the region," ucap Dony.

Dony menyampaikan, kehadiran holding akan mengintegrasikan seluruh produk yang dimiliki BUMN aviasi dan pariwisata agar menjadi satu-kesatuan. Dony menyebut, holding ini menciptakan ekosistem yang terintegrasi dalam menarik minat wisatawan dan menjadi lokomotif dalam mendorong pemulihan pariwisata nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement