Rabu 15 Dec 2021 19:28 WIB

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Penting dan Aman, KIPI yang Dialami Ringan

Vaksinasi usia 6-11 tahun melindungi dari Covid-19 dan menekan penularan ke yang lain

Rep: Haura Hafizhah, Dian Fath Risalah/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo (kanan) menyaksikan seorang anak yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021). Presiden meninjau langsung vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) menyaksikan seorang anak yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021). Presiden meninjau langsung vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun merupakan langkah positif dalam rangka melindungi anak dari Covid-19. Selain itu, hal ini untuk meningkatkan rasa percaya diri orang tua ketika anak akan memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Jadi, yang penting kami harus dukung vaksinasi anak 6-11 tahun ini. Karena ini terutama untuk meningkatkan percaya diri orang tua untuk menyekolahkan anaknya sehingga tidak khawatir lagi karena sudah terlindungi oleh vaksin Covid-19," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, penyuntikan vaksin kepada anak usia 6-11 tahun dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili. Vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, juga harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.

Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun didasari telah terbitnya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunizational/ITAGI) perihal kajian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Selain itu, juga sudah diterbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari BPOM untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun.

“Vaksin ini sudah mendapatkan status EUA dari BPOM dan BPOM sudah mengkaji sudah sangat lama. Bahkan izin ini sudah dikeluarkan BPOM jauh-jauh hari, jadi insya Allah aman,” kata dia.

Diketahui, jumlah sasaran vaksinasi anak 6-11 tahun mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020. Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan bertahap dengan tahap pertama akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia di atas 60 persen.

Berdasarkan data, saat ini, sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota dari 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.

Sedangkan, untuk vaksin yang digunakan saat ini adalah jenis Sinovac dan sudah punya EUA dari BPOM. Total ada 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021 dan pada 2022 direncanakan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin untuk 26,5 juta anak usia 6-11 tahun.

Keamanan vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun terbukti belum adanya kejadian efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius pada anak yang selesai divaksin. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, belum ada laporan KIPI sejak vaksinasi anak 6-11 tahun dimulai pada Selasa (14/12) kemarin. "Belum (laporam KIPI)," kata Nadia.

Nadia melanjutkan, tujuan diberikannya vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun adalah untuk melindungi setiap anak dari sakit berat dan kematian akibat Covid-19. Diharapkan, pemberian vaksin kepada anak juga menekan penularan kepada kelompok umur lainnya, serta tentu saja pemberian vaksin akan mempercepat pencapaian herd imunity.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan, KIPI yang dialami usai mendapatkan vaksinasi sama halnya seperti orang dewasa. KIPI yang dilaporkan pada anak, kata Hindra, bersifat lokal dan sistemik. KIPI lokal pada tempat suntikan biasanya berupa nyeri, bengkak, dan gatal. Sementara gejala sistemik yang timbul seperti demam, batuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit otot, dan kelelahan.

Pada umumnya, KIPI akan hilang dengan sendirinya tiga hari setelah mendapatkan vaksinasi. Dari uji klinis fase satu dan dua pada anak dan remaja usia 3-17 tahun, pemberian vaksin Sinovac menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang mendapatkan vaksin dan yang plasebo (obat kosong). Selain itu, tidak ada laporan KIPI serius pada kelompok intervensi yang mendapatkan vaksin dalam uji klinis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement