REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan yang secara khusus membantu pengusaha lokal go international dengan mudah membuat aktor dan pengusaha muda Ammar Zoni tergugah menginisiasi Halal Export Indonesia (HEI). Didukung oleh beberapa profesional muda yang mumpuni di bidangnya, HEI adalah sebuah platform pengembangan UKM untuk siap ekspor dengan memberikan konten edukasi yang lengkap dan pendampingan, akselerasi kesiapan, kapasitas dan akses hingga ekspor, serta agregasi yang memberikan layanan dan dukungan untuk mensinergikan produk dan pasar di destinasi ekspor.
“Sehubungan dengan semakin berkembangnya industri ekspor-impor di Indonesia yang terbukti dengan surplus neraca dagang di bulan Oktober 2021 yang mencapai nilai tertinggi dalam sejarah, dapat disimpulkan bahwa ekosistem ekspor di Indonesia sudah mulai tumbuh signifikan," kata Ammar yang juga CEO HEI, Kamis (16/12).
"Namun, sepertinya hanya bisnis dengan privilege khusus yang mampu menjangkau pasar global, sebagian besar UKM masih sempit peluangnya karena keterbatasan akses informasi serta belum ada yang benar-benar bisa membantu sampai berhasil go global. Harapannya, dengan hadirnya platform HEI di Indonesia, para professional dan wirausahawan yang tergabung di dalam HEI dapat ikut memperkuat ekosistem ekspor di Indonesia dan mampu mendorong dan membuka peluang bagi semakin banyak UKM untuk bisa ekspor," kata dia menambahkan.
Ia menjelaskan, platform pemberdayaan UKM HEI memiliki tiga pilar, yaitu Edukasi, Akselerasi dan Agregasi, yang diaplikasikan kepada anggota UKM dalam tiga level. Pada pilar pertama, HEI akan memberikan akses edukasi komprehensif mulai dari virtual learning dengan modul-modul pembelajaran yang lengkap, sampai pemberian 1-on-1 mentoring untuk peserta UKM di level satu. Pada level selanjutnya, HEI akan mengakselerasi level bisnis UKM peserta HEI dengan program pendampingan yang disesuaikan sepenuhnya dengan kebutuhan dan peluang, agar produk UKM tersebut mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri terutama di pasar negara tujuan ekspor.
Pada level yang tertinggi, HEI akan berperan sebagai agregator antara calon eksportir dan pembeli di luar negeri dengan menggandeng mitra-mitra strategis untuk mendukung pembangunan ekosistem ekspor-impor HEI. Keseluruhan materi dan interaksi ini dilakukan melalui platform berbasis digital.
Sesuai dengan misinya yang kental dengan pemberdayaan UKM terutama di industri halal, destinasi ekspor pertama yang dituju HEI pada saat ini adalah Uni Emirat Arab. Dengan diresmikannya Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) bulan September tahun ini, yang diantaranya mencakup bidang perdagangan elektronik dan digital ekonomi, artinya kolaborasi IUAE-CEAP akan mengakselerasi pertumbuhan jumlah UKM yang beralih ke platform digital.
Di samping itu, kata dia nilai ekspor produk Indonesia ke UAE tercatat mencapai 1,12 miliar dollar Amerika Serikat pada Q3 2021, naik 34% di periode yang sama (YoY).
“Potensi di UAE untuk ekspor cukup besar. Tidak hanya karena ceruk perdagangan produk ekspor dari Indonesia masih sangat besar, selain itu juga HEI melihat Uni Emirat Arab sebagai pilar untuk melakukan penetrasi di negara kawasan Teluk, Afrika, dan negara lainnya yang belum tercapai oleh ekspor Indonesia. Kolaborasi kami dengan Uni Emirat Arab saat ini hanyalah awal, karena kami melihat besar sekali peluang re-export dari dari sana ke kawasan lain di dunia," kata Ammar.