Senin 20 Dec 2021 10:09 WIB

Penting, Orang Tua Tahu Sebab Anak Jadi Nakal atau Kriminal

Orang tua harus mengambil peran lebih dalam membimbing anaknya agar tidak terjerumus.

Red: Agus Yulianto
Caption: Azimah Subagijo, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dalam Seminar Parenting bertema “Ketahui dan Antisipasi Kenakalan dan Kriminalitas Anak Remaja” yang diselenggarakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga DKM Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan bekerjasama dengan Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP), Ahad (19/12).
Foto: Istimewa
Caption: Azimah Subagijo, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dalam Seminar Parenting bertema “Ketahui dan Antisipasi Kenakalan dan Kriminalitas Anak Remaja” yang diselenggarakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga DKM Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan bekerjasama dengan Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP), Ahad (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemberitaan media saat ini terkait kenakalan anak dan remaja, semakin mengkhawatirkan. Bahkan, tak sedikit yang sudah mengarah pada perilaku kriminalitas. Orang tua penting untuk peduli dan menyadari sejak dini perubahan perilaku anak-anaknya. Mengingat banyak kasus kriminalitas yang dilakukan anak dan remaja bermula dari pengabaian orang tua terhadap perlindungan anak. 

Demikian disampaikan Azimah Subagijo, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga dalam Seminar Parenting bertema “Ketahui dan Antisipasi Kenakalan dan Kriminalitas Anak Remaja” yang diselenggarakan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga DKM Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan bekerjasama dengan Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi (MTP), Ahad (19/12).

Baca Juga

Azimah menyampaikan, pelanggaran terhadap perlindungan anak oleh orang tua/orang dewasa di sekitarnya, potensial menjadikan anak nakal atau pelaku kriminal. “Anak-anak yang ditelantarkan, dieksploitasi, mendapat kekerasan dan perlakuan salah lainnya, selain mengancam kesehatannya, maka membuat prestasi di sekolahnya merosot.

"Mereka juga berpotensi memiliki perilaku berisiko tinggi seperti penyalahgunaan obat dan alkohol serta mendorongnya melakukan kekerasan kembali kepada pihak lain, sehingga menimbulkan siklus kekerasan,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Tolak Pornografi ini dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Senin (20/12).