Selasa 21 Dec 2021 18:23 WIB

FIFA Bujuk Anggotanya dengan Uang Besar Agar Piala Dunia Dua Tahunan Disetujui

FIFA menjanjikan bantuan tambahan Rp 228 miliar untuk tiap anggota FIFA.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Presiden FIFA, Gianni Infantino, terus membujuk anggota FIFA agar menyetujui proposa Piala Dunia setiap dua tahun sekali.
Foto:

Sayangnya, FIFA tidak menjelaskan metode penelitian dalam studi tersebut karena di saat yang sama, pihak penyiar diminta membayar lebih tinggi sehingga mendapat pertanyaan dari banyak pihak. Pasalnya, masih ada kompetisi domestik dan kontinental lain yang perlu disiarkan. 

Dalam sebuah studi yang diumumkan UEFA, rencana FIFA justru berpotensi merugikan asosiasi sepak bola Eropa hingga 2,8 sampai 3,4 miliar dolar AS jika Piala Dunia digelar setiap dua tahun. 

Sejak pertama kali dihelat pada 1930, hanya delapan negara yang pernah merasakan manisnya gelar juara dan itu pun berasal dari Eropa dan Amerika Latin. Belum pernah ada negara dari Asia, Amerika Utara, dan Afrika yang pernah menjuarai Piala Dunia. 

Edisi 2022 di Qatar pun akan menjadi Piala Dunia terakhir dengan 32 peserta. Sebab pada 2026 mendatang, jumlah negara akan bertambah menjadi 48 untuk meningkatkan partisipasi lebih besar anggota FIFA. 

Sejauh ini, UEFA dan CONMEBOL kompak menolak wacana piala dunia dua tahunan.  Sementara asosiasi lain belum menyatakan sikap resmi karena perlu mempelajari rencana ini lebih lanjut. Karena jika Piala Dunia dilaksanakan dua tahun sekali, bukan tak mungkin lebih banyak nama negara berbeda yang berpartisipasi pada tiap edisinya. 

"Saya tidak yakin kami sedang memunculkan musuh. Peran saya sebagai presiden FIFA adalah untuk membawa setiap orang berdiskusi. Kebanggaan Piala Dunia tidak akan berkurang hanya karena digelar lebih sering," kata Infantino. 

"Menurut saya, semua orang akan setuju jika ada situasi yang memuaskan. Publik masih melihat jarak yang semakin jauh antara (negara) besar dengan yang lebih jarang tampil (di Piala Dunia), atau yang tidak pernah berkompetisi sama sekali," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement