REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Dalam sebuah wawancara untuk Vogue Korea, leader grup K-pop BTS, RM, berbicara tentang beberapa masalah saat ini. RM memulai wawancaranya dengan merenungkan bagaimana musik BTS telah berubah sejak debut pada 2013.
Saat mempersiapkan konser daring, RM melihat kembali seluruh diskografi BTS, termasuk lagu-lagu lama mereka. Hal itu membuatnya mulai merenungkan bagaimana rilisan terbaru mereka akan menua seiring berjalannya waktu.
“(Musik ini) menyentuh hati pada saat itu, tetapi tren berubah dengan cepat, dan saya menyadari bahwa telinga saya sendiri (untuk musik) telah sedikit berubah,” kata pemilik nama Kim Nam-joon itu dilansir Soompi, Rabu (22/12).
Entah itu “Butter” atau “Permission to Dance” akan ketinggalan zaman setelah beberapa waktu. RM menjelaskan, orang-orang hidup dalam tren. “Saya sudah terbiasa (mengikuti apa yang modis saat itu), tetapi saya tidak berpikir saya harus hidup seperti itu. Saya tidak yakin apa yang harus dilakukan, tetapi saya ingin menghasilkan sesuatu yang 'tahan lama' dan 'abadi’,” ujar RM.
Hampir sembilan tahun sejak debut, rapper kelahiran 12 September 1994 itu mulai memikirkan banyak hal. Mengenai bagaimana dia berubah sebagai penulis lirik, RM pernah terjebak dalam gagasan ingin untuk memamerkan sesuatu yang menakjubkan, seperti teknik yang mengesankan dan lain-lain. Akhir-akhir ini, RM mengatakan fokus mencoba menciptakan tekstur tertentu yang ingin dia sampaikan secara abstrak.
RM menyebut, dirinya telah mengembangkan kemampuan untuk berpikir dalam dimensi multisensor, seperti penglihatan atau sentuhan. "Saat Anda membuat musik, ada elemen yang berbeda seperti lirik, melodi, ketukan, dan suara, dan pendekatan saya adalah melihat jumlah dari semua hal ini bersama-sama untuk melihat apakah mereka mengekspresikan apa yang awalnya ingin saya sampaikan,” jelas RM.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh BTS di seluruh dunia telah melampaui musik, dengan para anggota berbicara lebih dari sekali di Majelis Umum PBB. Mereka ditunjuk menjadi utusan khusus presiden untuk Korea Selatan pada awal tahun ini.
Ketika ditanya apakah peran mereka sebagai perwakilan bangsa membatasi musik atau sumber inspirasi artistik dan peluang baru, RM menjawab BTS merasakan semuanya. “Kadang-kadang mewakili bangsa terasa hebat, dan di lain waktu bisa banyak tekanan,” kata dia.
RM menekankan, peran tersebut bukan sesuatu yang ingin mereka cari-cari, atau sesuatu yang hilang dari BTS. “Saya pikir sudah takdir saya untuk menerimanya sebagai panggilan saya dan melakukan pekerjaan dengan baik apa yang saya bisa,” ujarnya.