Rabu 22 Dec 2021 12:30 WIB

PM Malaysia Akui Kelemahan Penanganan Banjir

PM Malaysia menjanjikan perbaikan ke depan dalam penanganan banjir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pemandangan umum setelah banjir melanda Taman Sri Muda, distrik Shah Alam, sekitar 40 km dari Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Desember 2021.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Pemandangan umum setelah banjir melanda Taman Sri Muda, distrik Shah Alam, sekitar 40 km dari Kuala Lumpur, Malaysia, 21 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengakui terdapat kelemahan dalam upaya koordinasi banjir besar yang terjadi di setidaknya tujuh negara bagian negara tersebut. Dia juga menjanjikan perbaikan ke depan dalam penanganan banjir.

"Saya tidak menyangkal (kelemahan) dan akan memperbaiki di masa depan. Tanggung jawab bukan hanya pemerintah federal, tetapi juga pemerintah negara bagian dan garis depan adalah distrik," katanya kepada wartawan setelah mengunjungi korban banjir di Jelebu, Negeri Sembilan, dikutip laman Channel News Asia, Rabu (22/12).

Baca Juga

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana hanya berkoordinasi. Jika dianggap lemah dalam koordinasi, saya tidak membela siapapun dalam situasi ini. Bagi saya, semua orang harus bertanggung jawab," ujarnya melanjutkan.

Ismail Sabri juga mengatakan situasi banjir di Selangor memang tidak terduga. "Di Selangor, ada masalah. Kami transparan tentang ini dan saya tidak ingin menutupi siapa pun," kata PM Malaysia.

Di negara bagian lain, (seperti) di pantai timur, banjir sudah menjadi peristiwa tahunan. Sehingga semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu apakah (perlu) membuka PPS (pusat bantuan) atau tidak. "Setiap tahun, para pengungsi banjir akan pindah ke tempat yang sama," ujarnya menambahkan.

Hujan deras di pantai barat Semenanjung Malaysia pada akhir pekan lalu telah mengakibatkan banjir terburuk dalam beberapa tahun. Selangor dan Pahang menjadi daerah yang paling terkena dampak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement