REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya bakal menggelar street race di Ancol, Jakarta Utara pada tanggal 15 Januari 2022 mendatang. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo berharap gelaran street race bisa mengubah stigma terhadap balap liar. Juga diharapkan street race itu dapat menghilangkan aksi balap liar yang berada di Jakarta.
"Tujuan utama atau goalsnya adalah kita berupaya dengan event seperti ini dan menyiapkan lokasi mereka untuk melaksanakan latihan ini bisa menghilangkan dan meminimalisir pelaksanaan balap liar di jalan. Sehingga dengan mewadahi mereka di satu tempat faktor safety-nya bisa kita tingkatkan," kata Sambodo, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/12).
Selanjutnya, kata Sambodo, ajang ini diharapkan mengubah balapan liar yang menganggu ketertiban dan menganggu jalan, dan tindakan kriminalnya jadi ajang lebih tertib, lebih sehat, lebih safety, lebih terkendali. Kemudian juga dapat meningkatkan kualitas balapan.
"Sehingga siapa tahu di antara para pembalap ini bisa menjadi talent yang bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional," kata Sambodo.
Dalam kesempatan itu, kata Sambodo, meski perhelatan street race digelar di Ancol, Jakarta Pusat, tapi bukan di dalam Taman Impian Jaya Ancol. Pihaknya juga sudah mensurvei kawasan yang akan dijadikan venue street race. Namun sirkuit street race tidak hanya digelar di Ancol tapi di beberapa lokasi lainnya.
"Lintasan yang kemarin kita survei dan sudah ada beberapa lokasi misalnya di BSD dan Ancol, tapi Ancolnya yang di luar ya yang pinggir kali bukan di dalam Komplek Taman Impian Jaya Ancol. Sementara event itu akan dilaksanakan tanggal 15 Januari," ucap Sambodo.
Lanjut Sambodo, pihaknya telah menerima tiap aspirasi para pembalap jalanan dalam diskusi yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/12). Para pembalap atau joki jalanan itu menyepakati wacana street race tersebut dengan konsep drag race.
"Ini kan baru first step dan disepakati drag race. Jadi kita cari trek yang lurus apakah 200 meter, apa 420 meter atau 500 meter," terang Sambodo.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan fenomena balap liar di jalanan akibat terbatasnya ruang ekspresi. Sehingga anak muda pun nekat mengambil resiko untuk menyalurkan hobi balapannya tersebut.
Atas dasar itu, Fadil mengatakan wacana fasilitas street race di Jakarta sebagai upaya menyalurkan ruang ekspresi anak muda di Jakarta. "Kalau kita bangun ekosistem maka transformasi dari pembalap jalanan yang sering dikonotasikan tadi yang saya sampaikan, bisa kita perbaiki. Akan ada program di sana gimana jadi pembalap benar," harap Fadil.