Rabu 22 Dec 2021 16:25 WIB

Harga Cabai Rawit di Indramayu Tembus Rp 100 Ribu per Kg

Musim hujan menyebabkan panen cabai berkurang dan mudah busuk.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ilham Tirta
Pedagang mengambil cabai rawit merah yang dibeli pelanggannya (ilustrasi).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pedagang mengambil cabai rawit merah yang dibeli pelanggannya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kabupaten Indramayu sudah menembus Rp 100 ribu per kilogram (kg). Lonjakan harga juga terjadi pada daging ayam potong dan telur ayam.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Baru Indramayu, Opik mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah itu terjadi secara bertahap sejak setengah bulan terakhir. Dalam kondisi normal, harga cabai rawit merah hanya di kisaran Rp 30 ribu – Rp 35 ribu per kg.

Baca Juga

"Harga naik terus sampai sekarang sudah Rp 100 ribu per kg,’’ ujar Opik saat ditemui Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, Rabu (22/12).

Selain cabai rawit merah, kenaikan harga juga terjadi pada cabai rawit hijau yang kini mencapai Rp 50 ribu per kg. Harga itu naik 100 persen dari kondisi normalnya sebesar Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per kg.

Hal serupa juga terjadi pada cabai merah, yang naik harganya dari Rp 15 ribu  - Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Begitu pula cabai hijau, naik dari Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu per kg. "Sayuran yang naik cuma itu saja, lainnya masih normal,’’ terang Opik.

Untuk bawang merah, harganya masih di kisaran Rp 28 ribu per kg. Sedangkan tomat Rp 10 ribu per kg dan wortel Rp 15 ribu per kg.

Opik menjelaskan, kenaikan harga pada komoditas cabai itu disebabkan pengaruh musim hujan. Menurutnya, hujan menyebabkan panen cabai berkurang dan cabai pun mudah busuk.

"Kondisi seperti ini sudah biasa terjadi setiap tahun. Pengaruh cuaca yang utama,’’ kata Opik.

Kenaikan harga komoditas cabai itu telah membuat penjualannya menjadi menurun. Dia mengatakan, hampir semua pelanggannya mengurangi pembelian cabai mereka.

"Yang biasanya beli 1 kg, sekarang jadi setengah kg. Yang biasa beli setengah kg, kini belinya seperempat kg,’’ tutur Opik.

Tak hanya komoditas cabai, lonjakan harga juga terjadi pada daging ayam potong. Saat ini, harga daging ayam potong sudah mencapai Rp 36 ribu per kg. Padahal, sehari sebelumnya, harganya masih Rp 35 ribu per kg dan harga dua hari sebelumnya Rp 34 ribu per kg.

"Harganya naik setiap hari,’’ kata seorang pedagang daging ayam potong, Ida.

Ida mengatakan, kenaikan harga daging ayam itu disebabkan adanya pembagian bansos berupa bahan pangan kepada masyarakat, yang salah satunya berisi daging ayam potong. Akibatnya, pasokan daging ayam potong kepada pedagang menjadi berkurang sehingga harganya menjadi naik.

Begitu pula dengan telur ayam. Saat ini, harga di tingkat pedagang pasar sudah mencapai Rp 28 ribu per kg. Sebelumnya, harga telur ayam di kisaran Rp 22 ribu per kg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement