REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Taliban di Afghanistan mengganggu pembangunan pagar keamanan yang dilakukan militer Pakistan di sepanjang perbatasan dua negara. Pakistan memagari sebagian besar 2.600 kilometer perbatasannya dengan Afghanistan.
Pada Kamis (23/12), juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Enayatullah Khwarazmi mengatakan pasukan Taliban menghentikan militer Pakistan membangun pagar 'ilegal' di sepanjang perbatasan sebelah timur Provinsi Nangarhar pada Ahad (19/12) lalu. Ia mengecilkan dampak insiden tersebut dengan mengatakan semuanya tampak normal.
Angkatan bersenjata Pakistan tidak merespons permintaan komentar mengenai hal ini. Video yang tersebar di media sosial menunjukkan pasukan Taliban menyita gulungan kawat berduri dan seorang perwira militer memperingatkan tentara Pakistan yang ditempatkan di pos keamanan untuk tidak lagi mendirikan pagar di perbatasan.
Video tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen. Juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut.
Dua pejabat Taliban mengatakan, pasukan Taliban dan Pakistan saling berhadap-hadapan di perbatasan insiden tersebut dan situasinya tegang. Dua sumber yang tidak menyebutkan namanya itu mengatakan usai insiden tersebut ada tembakan mortir di wilayah Pakistan di perbatasan tersebut.
Tembakan terdengar sepanjang perbatasan sampai Provinsi Kunar, Afghanistan. Belum diketahui bila kedua insiden itu saling berkaitan. Pejabat Taliban mengatakan helikopter militer Afghanistan terlihat berpatroli di daerah tersebut.
Pagar tersebut merupakan alasan utama memburuknya hubungan antara pemerintah Afghanistan sebelumnya yang didukung Amerika Serikat (AS) dengan Islamabad. Ketegangan saat ini menunjukkan isu itu juga masih perdebatan bagi Taliban walaupun kelompok tersebut dekat dengan Islamabad.
Sejak lama pemerintah asing menuduh Pakistan mendukung gerakan pemberontak itu untuk memerangi pemerintah yang didukung AS dan pasukan Barat. Islamabad menolak tuduhan tersebut.
Perbatasan di pegunungan tak tersentuh hukum itu kerap berubah-ubah sampai Pakistan mulai mendirikan pagar empat tahun yang lalu. Kini pembangunan pagar sudah mencapai 90 persen.
Insiden di perbatasan terjadi satu hari ketika delegasi asing dari seluruh dunia berkumpul di Islamabad dalam pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk membahas bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di Afghanistan.
Selama ini Kabul menentang demarkasi perbatasan yang ditetapkan selama masa kolonial Inggris. Perbatasan tersebut memisahkan keluarga-keluarga dan suku-suku dari kedua belah pihak.