Kamis 23 Dec 2021 15:15 WIB

Kim Jong-un Puas dengan Hubungan Korut dan China

Hubungan Korea Utara-China telah memasuki masa kejayaan baru.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, meninjau pasukan kehormatan, di Pyongyang, Korea Utara, pada 24 Juli 2021.
Foto: Korea News Service via AP
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, meninjau pasukan kehormatan, di Pyongyang, Korea Utara, pada 24 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,  PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memuji Duta Besar China, Li Jinjun karena membantu meningkatkan hubungan antara Pyongyang dan Beijing. Li akan meninggalkan jabatannya setelah tujuh tahun bertugas sebagai duta besar untuk Korea Utara.

"Kim Jong-un sangat memuji duta besar karena berhasil membantu beberapa pertemuan puncak DPRK-China selama tujuh tahun terakhir, melakukan banyak upaya untuk mengembangkan hubungan persahabatan antara kedua pihak dan kedua negara, serta berbagi pengalaman pahit dan manis dengan rakyat Korea,” ujar pejabat tinggi Partai Buruh, Choe Ryong-hae.

Baca Juga

Choe mengatakan, Kim sangat puas bahwa hubungan Korea Utara-China telah memasuki masa kejayaan baru di bawah kepemimpinan partai-partai yang berkuasa di masing-masing negara. Kantor berita pemerintah Korea Utara melaporkan, Li mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kim, dan memberi selamat kepada rakyat Korea Utara atas kemajuan di semua bidang konstruksi sosialis.

China telah menjadi satu-satunya sekutu utama Korea Utara sejak keduanya menandatangani perjanjian pada 1961. Sanksi internasional yang dijatuhkan atas program senjata nuklir dan rudal balistik, telah membuat Pyongyang lebih bergantung pada Beijing untuk perdagangan dan dukungan lainnya.

Sejak Li diangkat sebagai duta besar China untuk Korea Utara pada 2015, hubungan antara kedua negara telah mengalami pasang surut besar. Hubungan China-Korea Utara pernah mencapai ke titik terendah dalam sejarah. Ketika itu, Kim memprioritaskan pengembangan senjata nuklir dan rudal, kemudian mengkritik keras Beijing ketika mendukung sanksi internasional.

Namun, mulai 2018 Kim berhasil memperbaiki hubungan dan melakukan kunjungan internasional pertamanya ke China bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Xi kemudian mengunjungi Pyongyang. Xi menjadi pemimpin pertama China yang mengunjungi Korea Utara dalam 14 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement