Kamis 23 Dec 2021 20:46 WIB

Ganjar-Erick Dinilai Kombinasi Ideal Politikus-Profesional di Pilpres 2024

Elektablitas Ganjar-Erick di sejumlah survei capres menempati posisi tertinggi.

Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada penyerahan bantuan alat kesehatan (alkes) bantuan BUMN kepada Pemprov Jawa Tengah, di rumah dinas Guberur Jawa Tengah, Puri Gedeh, Kota Semarang, Sabtu (16/5)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam beberapa survei calon presiden selalu masuk dalam posisi teratas, sementara Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno masuk dalam bursa calon wakil presiden. Pengamat politik Cecep Hidayat mengatakan berkata dunia politik memiliki dinamika yang sangat cepat, sehingga apa pun bisa terjadi dan mengalami perubahan pada Pilpres 2024, termasuk memasangkan Ganjar-Erick.

Meski beberapa nama capres sudah muncul dan diunggulkan oleh jejak pendapat, Cecep mengingatkan pengajuan capres hanya dilakukan oleh partai politik hasil pileg 2019. Ia berkata tak bisa calon individu mengajukan diri menjadi capres 2024, sehingga hanya partai atau gabungan partai saja yang bisa mengajukan capres di 2024 mendatang.

"Beda dengan pilkada yang masih dimungkinkan adanya calon independen," kata Cecep.

Saat ini Ganjar Pranowo selain menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, beliau saat ini merupakan kader dari PDIP. Namun dinamika di internal partai membuat Gajar memiliki tantangan tersendiri untuk diusung oleh PDIP.

"Memang merujuk dari berbagai survei yang dilakukan, elektabilitas Ganjar merupakan yang tertinggi. Bahkan elektabilitas Ganjar di atas Puan Maharani," kata Cecep.

"Namun," kata Cecep melanjutkan, "yang bisa menjadi capres dari PDIP merupakan yang ditugaskan oleh ketua umum PDIP. Menuju 2024 masih cukup jauh. Apa pun bisa terjadi."

Sementara Erick Thohir merupakan profesional muda yang saat ini menjabat sebagai menteri. Dengan posisi Erick sebagai Meneg BUMN, orang yang sering muncul dalam penanganan Covid-19 dan orang yang relatif dekat dengan Presiden Jokowi, membuat beliau dijagokan oleh PPP dan PAN untuk dijadikan capres.

Saat ini, Cecep berpendapat, seluruh partai tengah melihat preferensi masyarakat dan elektabilitas terhadap capres. Partai yang tidak memiliki calon sendiri pasti akan mencari capres lain untuk dapat memenangkan pilpres dan pileg. "Kedekatan dengan Presiden Jokowi dan sering muncul di masa pandemi menjadi modal utama bagi Erick untuk maju Pilpres," ungkap Cecep.

Cecep memperkirakan pilpres dan pileg tahun 2024 tak akan "sebangun". Bisa jadi masyarakat memilih partai tertentu, namun tak akan memilih capres dari partai tersebut. Meski mesin partai bekerja, tetapi kapabilitas dan kapasitas individu capres juga memegang peran yang sangat penting untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement