REPUBLIKA.CO.ID, Bandung — Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto memerintahkan jajaran Pomdam melakukan penyelidikan terkait dugaan keterlibatan oknum TNI AD dalam kematian Handi Saputra (18 tahun) dan Salsabila (14).
"Pangdam sudah perintahkan Pomdam lakukan penyidikan dengan intensif agar cepat terungkap pelakunya," kata Kapendam III Siliwangi, Kol Inf Arie Tri Hedhianto, kepada Republika.co.id melalui pesan singkatnya, Jumat (24/12).
Arie tak membantah jika terduga pelaku penabrak kedua remaja tersebut oknum TNI AD. Namun, oknum yang diduga terlibat kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan. "Kalau dilihat bukti permulaan dan petunjuk di TKP, diduga dari oknum TNI AD. Kasus ini kini tengah diselidiki Pomdam III Siliwangi. Kita tunggu hasil penyelidikan oleh Pomdam," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, kasus meninggalnya dua remaja korban kecelakaan lalu lintas yang mayatnya ditemukan di Banyumas, Jawa Tengah, mulai terkuak. Polresta Bandung yang menangani kasus kecelakaan lalin yang berujung kematian kedua remaja ini telah melimpahkan berkas penyelidikan ke Pomdan III Siliwangi. Ada dugaan kuat pelakunya oknum TNI AD.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Chaniago, mengatakan, penyelidikan kasus tersebut dilakukan antara Polresta Bandung dan pihak Pomdam III Siliwangi. Dari hasil koordinasi antarkedua institusi tersebut, dia melanjutkan, disepakati penanganan selanjutnya kasus ini oleh Pomdam III Siliwangi. "Penyelidikannya sudah diserahkan ke Pomdam III Siliwangi," kata dia di Mapolda Jabar.
Handi Harisaputra dan Salsabila yang tengah mengendarai sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas di Jl Raya Ciaro, Nagreg (depan SPBU Ciaro), Kabupaten Bandung, Rabu (8/12) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban yang mengendarai sepeda motor Suzuki Satria tertabrak sebuah mobil Isuzu Panther.
Akibat kecelakaan tersebut, keduanya mengalami luka serius. Sang penabrak kemudian membawa kedua korban dengan mobil tersebut dengan alasan akan dibawa ke rumah sakit.
Namun, setelah pihak keluarga melakukan pencarian ke sejumlah rumah sakit di Garut tak ada informasi tentang kedua remaja tersebut. Pihak keluarga sempat putus asa mencari tahu keberadaan kedua remaja tersebut. Hingga akhirnya kedua jasad korban ditemukan di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, dan Cilacap, Sabtu (11/12).
Kedua jasad tanpa identitas tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan identifikasi. Namun, karena tak ada pihak keluarga yang mengakui kedua jenazah tersebut, polisi menguburkan keduanya di Banyumas dan Cilacap.
Baru setelah beberapa hari pihak keluarga bersama polisi dari Polresta Bandung mendatangi Polres Banyumas dan Cilacap untuk melakukan pengecekan atas penemuan dua jenazah tersebut. Setelah dipastikan keduanya Handi dan Salsa, polisi Banyumas dan Cilacap mengirim jenazah keduanya ke Nagreg, Kabupaten Bandung, dan Garut, rumah orang tua kedua korban.
Kedua korban diduga dibuang oleh penabraknya ke Sungai Serayu dan ditemukan di Banyumas dan Cilacap, Jateng, yang berjarak sekitar 300 kilometer dari tempat kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung. Polresta Bandung kemudian melakukan penyelidikan kasus kecelakaan tersebut. Dari hasil penyelidikan itulah akhirnya terungkap kasus kecelakaan lalin yang berujung pembuangan kedua korban ke sungai diduga dilakukan oknum TNI AD.