Jumat 24 Dec 2021 23:00 WIB

Kunjungi Gereja Katedral, Ini Pesan Mahfud

Mahfud ingin memastikan ibadah dan perayaan natal di Katedral berjalan lancar.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kedua kanan) saat meninjau pengamanan Gereja Katedral di Jakarta, jumat (24/12/2021). Kunjungan Menkopolhukam tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran persiapan penyelenggaraan ibadah Natal.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kedua kanan) saat meninjau pengamanan Gereja Katedral di Jakarta, jumat (24/12/2021). Kunjungan Menkopolhukam tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran persiapan penyelenggaraan ibadah Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD didampingi Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob) Polri Irjen Pol Anang Revandoko mengunjungi Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (24/12). Uskup Agung Jakarta, Kardinal Mgr Ignatius Suharyo pun menerima langsung kedatangan keduanya.

Mahfud mengatakan, tujuan kedatangannya ini adalah untuk memastikan persiapan ibadah perayaan Natal berjalan lancar. "Saya ingin melihat tentang persiapan, apakah ada gangguan-gangguan atau hambatan-hambatan untuk melaksanalan peribadatan. Alhamdullilah, semuanya sampai saat ini berjalan baik," kata Mahfud kepada wartawan.

Baca Juga

Ia menuturkan, hari raya keagamaan pada dasarnya membawa pesan perdamaian, yakni saling menghargai dan menghormati. Menurut dia, momentum Natal ini menegaskan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilindungi konstitusi berdasarkan ideologi Pancasila.

"Kita hidup di dalam kebersatuan, di dalam keberagaman dan itu artinya perdamaian, saling menolong, saling membantu," ujarnya.

Selain itu, Mahfud juga menekankan bahwa dalam kehidupan bangsa, bukan hanya toleransi yang perlu dibangun, tetapi juga akseptasi atau penerimaan. Penerimaan tersebut tidak hanya memaklumi tentang perbedaan, tetapi menerima untuk saling bekerjasama demi kemajuan bersama.

"Itu adalah pesan semua agama, agama apa pun itu pesannya. Selamat Hari Natal kepada kaum Nasrani yang merayakannya, mulai malam ini sampai besok," tutur dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ عَهِدَ اِلَيْنَآ اَلَّا نُؤْمِنَ لِرَسُوْلٍ حَتّٰى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ ۗ قُلْ قَدْ جَاۤءَكُمْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِيْ بِالْبَيِّنٰتِ وَبِالَّذِيْ قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوْهُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami kurban yang dimakan api.” Katakanlah (Muhammad), “Sungguh, beberapa orang rasul sebelumku telah datang kepadamu, (dengan) membawa bukti-bukti yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, tetapi mengapa kamu membunuhnya jika kamu orang-orang yang benar.”

(QS. Ali 'Imran ayat 183)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement