REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran perempuan dalam pembangunan pertanian dinilai sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan, lantaran perempuan dianggap dapat melakukan kegiatan untuk meningkatkan taraf ekonomi pertanian dan menjaga ketahanan pangan seperti dalam mengupayakan diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal sekaligus menyediakan pangan untuk konsumsi. Hal tersebut Ia sampaikan saat membuka acara pada HUT DWP ke-22 dan Peringatan Hari Ibu Tahun 2021 di Auditorium Ged F Kementan (24/12).
Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan perempuan itu sangat kreatif dalam mewujudkan pembangunan pertanian termasuk didalamnya peternakan. "Perempuan Indonesia sangat berperan penting pada pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga karena di tangan seorang perempuan keputusan diambil dalam hal memilih bahan pangan, mengolah secara sehat, dan menentukan kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan,” tegasnya.
Kegiatan membuat pangan sendiri dengan cara bertani ataupun beternak, mengeksplore, enterpreneur dengan cara bisnis UMKM baik secara online ataupun memanfaatkan lahan kosong di perkarangan rumah. Oleh karena itu, diperlukan motivasi dan langkah strategis dalam mengintegrasikan peran perempuan dalam setiap unsur pembangunan pertanian termasuk didalamnya sektor peternakan.
"Perempuan itu care, share dan fair, sehingga organisasi Dharma Wanita itu sangat penting sebagai supporting system di Kementeruan Pertanian" tutur SYL.
SYL juga mengapresiasi semua kegiatan yang telah dilakukan Dharma Wanita Persatuan dalam memperingati HUT tahun ini sekaligus Hari Ibu. "Dharma Wanita sebagai sandaran segala harapan dalam menggerakan roda organisasi dan pendekatan yang lebih elegan," terangnya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono mengatakan sudah melakukan Bakti Sosial ke masyarakat, kegiatan rutin membagikan beasiswa untuk pendidikan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi, dan pada acara puncak hari ini diisi dengan talkshow, lomba memasak, dan bazaar.
Ia pun menyebutkan semangat yang ingin disampaikan oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertanian tahun ini dimunculkan dalam tema yakni “Membangun Ketahanan Perempuan Indonesia Melalui Pembinaan Kesehatan Mental dan Pemulihan Bisnis UMKM". "Pengetahuan tentang bahan pangan sehat dan memenuhi kebutuhan gizi, serta cara mengolah dan kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan menjadi kewajiban untuk dimiliki setiap perempuan Indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan diperlukan motivasi dan langkah strategis dalam mengintegrasikan gender dalam setiap unsur pembangunan pertanian termasuk didalamnya peternakan. "Perempuan dalam sektor pertanian mendukung kebutuhan rumah tangga yang ramah lingkungan," tandasnya.
Berdasarkan data Sakernas Februari 2020, tenaga kerja di sub sektor peternakan sebanyak 4.297.474 orang atau mencapai 12,28 persen. Sedangkan jika dikelompokkan menurut jenis kelamin, tenaga kerja di sub sektor peternakan didominasi oleh tenaga kerja laki-laki sebanyak 2.558.323 orang atau sekitar 59,53 persen, sedangkan komposisi tenaga kerja perempuan sebanyak 1.739.151 orang atau sekitar 40,47 persen.
"Nilai Komposisi menunjukan peran perempuan dalam sektor peternakan tentunya berkontribusi tinggi," katanya.
Dalam memeriahkan acara tersebut, juga digelar lomba masak nasi goreng yang diikuti Menteri Pertanian dan Seluruh Eselon 1 Lingkup Kementerian Pertanian sebagai chef dengan juri penilai dari Ibu Dharma Wanita. Tujuan lomba untuk menciptakan kebersamaan, kekompakan, dan keceriaan sebagai keseruan dari rutinitas pekerjaan setiap hari yang tidak ada habisnya.
“Kami merasakan bagaimana pengalaman perempuan dalam mempersiapkan makanan untuk keluarga itu butuh seni tingkat tinggi," pungkasnya.