REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengunjungi keluarga salah satu korban tabrak lari yang dilakukan oleh anggotanya. Dalam kunjungan itu, ia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban.
Dudung juga memimta maaf atas perbuatan anggotanya yang diduga membuang para korban tabrak ke sungai, alih-alih dibawa ke rumah sakit. TNI AD disebut akan bertanggung jawab atas perbuatan tiga anggota tersebut.
"Saya sudah sampaikan kepada keluarga korban, permohonan maaf atas nama institusi Angkatan Darat, atas perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab," kata dia, usai mengunjungi keluarga Handi Saputra (18), salah satu korban tabrak lari, di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (27/12).
Dalam kunjungan itu, KSAD juga menyempatkan diri berziarah ke makam korban yang tak jauh dari rumahnya. Dudung mendoakan korban dan menaburkan bunga di atas pusara makam itu.
Selaku pembina kekuatan angkatan darat, Dudung menegaskan akan bertanggung jawab. Ia juga memastikan proses hukum anggota yang terlibat akan berlanjut.
"Saat ini mereka-mereka, oknum tersebut, sudah ditahan di Pomdam Jaya. Sudah dialihkan dari kesatuan asalnya," kata dia.
Sebelum mengujungi rumah duka korban Handi, KSAD juga mengunjungi rumah duka korban Salsabila di Kabupaten Bandung. Di sana, Dudung juga menyempatkan diri berziarah ke makam korban.
Diberitakan sebelumnya, tiga anggota TNI AD terlibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat mengendarai mobil SUV Izusu Panther, pada Rabu 8 Desember 2021. Kecelakaan itu menyebabkan dua orang yang sedang mengendarai sepeda motor, Handi dan Salsabila tertabrak.
Akibat kecelakaan tersebut keduanya diduga mengalami luka serius. Oleh penabrak, kedua korban dibawa dengan mobil tersebut dengan alasan akan dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah dilakukan pencarian ke sejumlah rumah sakit di Kabupaten Garut, tak ada ada informasi tentang kedua korban yang masih remaja tersebut.
Beberapa hari kemudian jasad keduanya ditemukan di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas dan Cilacap, tepatnya pada Sabtu (11/12). Kedua korban diduga dibuang oleh penabrak ke Sungai Serayu dan ditemukan di Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Polisi melakukan penyelidikan kasus kecelakaan tersebut. Hasilnya pelaku merupakan anggota TNI AD.