Kamis 30 Dec 2021 13:15 WIB

Pemkot Malang pada 2022 Belajar dari Kota Bogor Kelola Biskita Transpakuan

Pemkot Malang ingin mengganti tiga angkot dengan satu bus seperti di Kota Bogor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pemkot Malang ingin belajar dari Pemkot Bogor tentang pengoperasian Biskita Transpakuan yang sukses menggantikan angkot.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pemkot Malang ingin belajar dari Pemkot Bogor tentang pengoperasian Biskita Transpakuan yang sukses menggantikan angkot.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyatakan, pada 2022 akan mempelajari skema yang diterapkan oleh Pemkot Bogor dalam upaya untuk optimalisasi pengelolaan angkutan umum di wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono mengatakan, pihaknya akan melakukan studi ke wilayah Kota Bogor untuk mempelajari skema yang diterapkan terkait pengelolaan bus.

"Untuk peremajaan tidak ada, namun, tahun depan saya dengan sebagian teman-teman akan belajar ke Bogor. Bogor itu berhasil melakukan by service transportation," kata Heru di Kota Malang, Rabu (29/12)/

Baca Juga

Dia menjelaskan, kawasan Bogor selama ini dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki jumlah angkutan kota sangat banyak. Meski begitu, Pemkot Bogor saat ini memiliki skema untuk menggantikan angkutan kota (angkot) ersebut dengan minibus. Armada itu dinamakan Biskita Transpakuan yang berasal dari sumbangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Menurut Heru, Pemkot Bogor mengubah sistem dari tiga unit angkot diganti satu unit minibus. Para pengemudi angkot yang ada di Kota Bogor, bisa menerima konsep itu yang pada akhirnya bertujuan untuk mengurangi jumlah armada di wilayah itu.

"Jadi di Bogor itu juga terkenal dengan jumlah angkot yang banyak. Pengemudi bisa menerima, bahwa tiga unit angkot dijadikan satu minibus. Itu kemudian dikelola oleh paguyuban sopir angkot," ujar Heru.

Dia menjelaskan, ika nantinya para pengemudi sopir angkot di Kota Malang menerima konsep tersebut, Pemkot Malang siap memberikan subsidi bagi transportasi publik. Tujuannya agar layanan angkot tidak bergantung lagi kepada jumlah penumpang. Pun angkot bisa terus beroperasi sesuai jadwal, tidak menunggu penumpang penuh.

"Jika nanti mau, akan ada subsidi dari pemerintah. Subsidi per kilometer. Jadi tidak usah mengejar jumlah penumpang dan bahan bakar akan dibayar pemerintah. Makanya kami akan belajar ke Bogor," ujar Heru.

Di Kota Malang, saat ini ada sebanyak 25 jalur angkot. Hanya saja, sebanyak 18 jalur masih aktif, dan sisanya tidak. Heru berharap, skema yang akan dicontoh dari Kota Bogor nantinya bisa memberikan kenyamanan kepada pengguna angkot. Pada tahap awal, Pemkot  Bogor menghancurkan 30 unit angkot untuk digantikan 10 Biskita Transpakuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement