REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Adi Hidayat atau akrab disapa UAH mengingatkan kodrat penciptaan manusia, yaitu untuk memakmurkan bumi dengan amal kebajikan. UAH juga menjelaskan Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa mendasari segala aktivitas dan kegiatan mereka dengan niat beribadah kepada-Nya, seperti yang tertera dalam Az-Zariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
“Dalam rangka menyukseskan misi tersebut, Allah SWT memberikan waktu dan kesempatan kepada setiap hamba-Nya untuk mengamalkan setiap aktifitas menjadi perbuatan mulia dan baik dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, dan ini disebut amal shaleh,” jelas UAH saat menyampaikan tausiyah di acara Muhasabah dan Istighotsah Kubra Akhir Tahun yang digelar Majelis Ulama Indonesia, Kamis (30/12).
Amal shaleh dapat diterima dan terpancar jika didasari atas keyakinan dan konektivitas yang kuat dengan Allah SWT, atau dapat disebut pula sebagai iman. Iman dapat memberikan ketenangan sekaligus kontrol ke setiap anggota tubuh manusia, sehingga terjaga dari hal-hal yang munkar dan tercela.
UAH mengambil salah satu kebiasaan Rasulullah, yang tertera dalam hadits riwayat Muslim, dari Abu Qatadah al Ansari yang mengatakan bahwa Rasulullah memiliki kebiasaan berpuasa setiap Senin. Saat ditanya alasannya berpuasa, Rasulullah menjawab, “Ini (Senin) adalah saat aku dilahirkan.”