Senin 03 Jan 2022 16:21 WIB

Luhut Yakin Omicron Sudah Menyebar di Masyarakat

Mungkin antibodi sudah cukup kuat, kita hanya terpapar Omicron tapi tidak terinfeksi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Antara/
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakini, Covid-19 varian omicron telah menyebar di tengah masyarakat. Sebab, kata dia, hingga saat ini varian ini telah ditemukan di 132 negara di dunia.

“Saya jujur, kalau melihat tadi sudah menyebar di mana-mana, ya ndak mungkin omicron itu tidak ada di publik. Sudah ada,” kata Luhut saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (3/1).

Baca Juga

Ia pun mencontohkan, terdapat satu orang yang dinyatakan positif omicron saat bertemu belasan orang lainnya. Namun ketika dicek, belasan orang lainnya tersebut dinyatakan negatif Covid-19. “Mungkin antibodi kita sudah cukup kuat, kita hanya terpapar tidak terinfeksi, bisa juga begitu,” ujarnya.

Luhut menilai, untuk mencegah penularan varian omicron ini, masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Namun, ia mengimbau masyarakat tak takut berlebihan atau paranoid terhadap omicron.

“Tapi pemakaian (prokes) ini di dalam ruang-ruang publik itu harus dilakukan, kita harus saling mengingatkan teman kita,” tambah Luhut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga meyakini, varian omicron ini akan menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Namun menurutnya, penyebaran di Indonesia relatif lebih lambat dibandingkan negara-negara lain.

“Ini kan sudah terjadi di 132 negara. Enggak mungkinlah suatu saat tidak masuk (ke daerah). Tapi Indonesia relatif lebih lambat dan lebih baik,” ujar Menkes di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Menurut dia, jika masyarakat disiplin menerapkan prokes dan pemerintah meningkatkan upaya surveilans, maka penyebaran varian omicron tak akan lebih tinggi dibandingkan negara lain.

“Ya kita hambat, kalau penerapan prokesnya disiplin dan surveilans baik, mudah-mudahan enggak setinggi yang lainlah. Ini sekarang adu disiplin prokes saja,” jelasnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement